Amukan Warga AS Usai Polisi Tembak Mati Pria Kulit Hitam di Jalanan

Round Up

Amukan Warga AS Usai Polisi Tembak Mati Pria Kulit Hitam di Jalanan

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 13 Apr 2021 05:33 WIB
A man stands atop a police car after throwing a brick at the windshield near the site of a shooting involving a police officer, Sunday, April 11, 2021, in Brooklyn Center, Minn. (Carlos Gonzalez/Star Tribune via AP)
Warga merusak mobil polisi setelah penembakan fatal seorang warga kulit hitam di Minneapolis, AS (Foto: Carlos Gonzalez/Star Tribune via AP)
Jakarta -

Ratusan warga sekitar jalanan Minneapolis, Amerika Serikat (AS) mengamuk sambil menyampaikan protes usai seorang polisi menembak mati pria kulit hitam di daerah tersebut. Penembakan terjadi usai korban melakukan pelanggaran lalu lintas pada Minggu (11/4) waktu setempat

Seperti dilansir Reuters, Senin (12/4/2021) penembakan terjadi di lokasi yang berjarak 16 kilometer dari lokasi kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd yang lehernya ditindih lutut seorang polisi dalam penangkapan pada Mei tahun lalu.

Aksi protes dihadiri oleh ratusan orang di luar gedung Departemen Kepolisian Brooklyn Center di Minneapolis pada Minggu (11/4) malam waktu setempat. Mereka marah usai polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara menembakkan peluru karet dan melemparkan granat cahaya ke arah demonstran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui pria kulit hitam yang tewas ditembak polisi bernama Daunte Wright (20).

Dalam pernyataannya, Kepolisian Brooklyn Center menyatakan bahwa polisi menghentikan kendaraan pemuda itu karena pelanggar lalu lintas. Saat memeriksa identitas pemuda itu didapati bahwa dia memiliki surat perintah penangkapan atas namanya.

ADVERTISEMENT

Disebutkan bahwa ketika polisi berusaha menangkapnya, pemuda itu malah kembali ke dalam mobilnya. Salah satu polisi lantas melepas tembakan ke pemuda itu. Tembakan itu mengenainya dan pemuda ini sempat mengemudikan mobilnya sejauh beberapa blok sebelum menabrak kendaraan lain dan dia meninggal dunia.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa body camera yang terpasang pada dua polisi di lokasi, merekam seluruh insiden itu. Biro Penangkapan Kriminal pada otoritas negara bagian Minnesota menyatakan pihaknya tengah menyelidiki penembakan ini.

Ibunda Wright, Katie, menuturkan kepada wartawan di lokasi bahwa dirinya menerima telepon dari putranya pada Minggu (11/4) sore waktu setempat, soal polisi menghentikan kendaraan anaknya karena memasang pengharum mobil di kaca spion tengah di dalam mobilnya. Praktik itu ilegal di negara bagian Minnesota.

Katie menyatakan dirinya bisa mendengar suara polisi menyuruh anaknya keluar dari mobil. "Saya mendengar suara gaduh, dan saya mendengar polisi berkata, 'Duante, jangan lari'," tuturnya.

Setelah itu panggilan telepon terputus dan saat dia menghubungi nomor anaknya kembali, sang kekasih yang menjawab telepon itu memberitahu bahwa Duante telah meninggal dunia.

Tonton juga Video: Pria Bersenjata di Hawaii Bunuh Diri Usai Dikepung Polisi

[Gambas:Video 20detik]



Di dekat lokasi penembakan, para demonstran berteriak melampiaskan kemarahan mereka pada polisi antihuru-hara yang berbaris mengawal jalannya unjuk rasa. Beberapa demonstran bahkan melakukan vandalisme terhadap dua mobil polisi yang ada di lokasi. Mereka melemparkan batu dan menginjak-injak mobil polisi itu.

Menurut saksi mata, polisi melepaskan tembakan peluru karet sehingga mengenai dua orang peserta aksi protes. Salah satunya dilaporkan mengalami pendarahan di kepala. Tembakan peluru karet dilepaskan sebelum demonstran bergerak ke gedung kepolisian setempat.

Gubernur Minnesota, Tim Walz, menyatakan dirinya memantau unjuk rasa yang terjadi di wilayah Brooklyn Center, pinggiran Minneapolis. "Negara bagian kita berduka atas hilangnya satu nyawa pria kulit hitam oleh penegak hukum," ucapnya.

Dalam pernyataan terpisah, Wali Kota Brooklyn Center, Mike Elliott, menyebut penembakan fatal pada Minggu (9/4) waktu setempat, sebagai peristiwa 'tragis'. "Kami meminta para demonstran untuk terus beraksi secara damai dan agar para demonstran damai itu tidak ditangani dengan kekerasan," cetusnya.

Serikat Kebebasan Sipil Amerika cabang Minnesota menyerukan bahwa lembaga independen harus menyelidiki penembakan ini dan menuntut dirilisnya video penembakan itu segera.

"Keprihatinan mendalam bahwa polisi di sini tampaknya menggunakan pengharum udara yang menggantung sebagai dalih untuk melakukan operasi penghentian, hal yang dilakukan terlalu sering oleh polisi dengan menargetkan warga kulit hitam," sebut Serikat Kebebasan Sipil Amerika dalam pernyataannya.

Presiden AS, Joe Biden buka suara

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden buka suara terkait polisi menembak mati warga kulit hitam (20) di jalanan Minneapolis. Menurutnya, peristiwa itu merupakan kejadian tragis.

"Tragis," ujar Biden dilansir AFP, Selasa (13/4/2021).

Joe Biden meminta semua pihak untuk bersabar. Menurutnya, kasus tersebut saat ini dalam penyelidikan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads