Tantang China, Vietnam Gelar Latihan Tempur di Laut China Selatan

Tantang China, Vietnam Gelar Latihan Tempur di Laut China Selatan

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 12 Apr 2021 11:25 WIB
An aerial view of Qilianyu islands in the Paracel chain, which China considers part of Hainan province on August 10, 2018. (Photo by - / AFP) / China OUT
Ilustrasi (dok. AFP)
Hanoi -

Vietnam menggelar 'latihan tempur' di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Latihan militer ini digelar setelah China mengirim ratusan kapal yang berawak milisi ke perairan dekat Kepulauan Spratly yang ada di Laut China Selatan dan membuat Filipina melayangkan protes.

Seperti dilansir news.com.au, Senin (12/4/2021), gugusan Kepulauan Spratly yang terdiri atas lebih dari 100 pulau kecil dan karang, juga diklaim oleh Vietnam, selain oleh China dan Filipina. Perairan sekitar Kepulauan Spratly diketahui menjadi lokasi penangkapan ikan yang strategis.

Dilaporkan bahwa kapal frigate antikapal selama milik Vietnam yang bernama Quang Trung dan muatan helikopter yang dibawanya, melakukan latihan militer di dekat instalasi-instalasi China yang sangat dimiliterisasi pada awal bulan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aktivitas kapal-kapal China ... secara serius melanggar kedaulatan Vietnam," tegas Kementerian Luar Negeri Vietnam dalam pernyataannya.

Salah satu kapal penjaga pantai Vietnam berlabuh di Whistun Reef untuk memantau 220 kapal China yang secara aktif berkumpul di sana. Whitsun Reef diketahui juga terletak di gugusan Kepulauan Spratly.

ADVERTISEMENT

"Di Kepulauan Spratly, persiapan tempur berada di level tertinggi," sebut televisi nasional Vietnam Television dalam laporannya pekan ini.

Sementara itu, China mengerahkan sejumlah kapal katamaran yang merupakan jenis kapal penyerang cepat tipe 022 ke kawasan tersebut. Salah satu kapal militer yang dilengkapi rudal itu bahkan mengejar sebuah kapal sewaan yang membawa jurnalis Filipina di perairan sengketa itu pada Kamis (8/4) lalu.

Simak juga 'Saat AS Kirim Bantuan Rudal dan Persenjataan Militer ke Filipina':

[Gambas:Video 20detik]



Situasi ini menunjukkan eskalasi lebih jauh dari militerisasi di Kepulauan Spratly. Penggunaan kapal militer dari Angkatan Laut China, bukannya kapal Penjaga Pantai, menunjukkan kekuatan militer yang dikerahkan China.

Analis keamanan maritim dari Universitas Nanyang Singapura, Collin Koh, menyebut skenario di Laut China Selatan mudah berubah.

"Dalih Beijing soal hanya mengerahkan 'lambung putih' (merujuk pada kapal Penjaga Pantai) untuk memajukan perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan telah terbongkar. Yang jelas sekarang adalah Angkatan Laut PLA (militer China) terlibat dalam patroli aktif bersamanya (Penjaga Pantai-red) dan milisi maritim di kawasan yang disebut 'perairan di bawah yurisdiksi nasional' yang mencakup 'perairan relevan pihak lainnya'," sebutnya.

Vietnam dan China sempat terlibat perang singkat tahun 1979 silam. Saat itu, Vietnam berhasil memukul mundur invasi China ke wilayah utara, namun China berhasil menguasai sebagian besar Kepulauan Paracel yang terletak di antara kedua negara. Kapal dari kedua negara kerap bentrok di Laut China Selatan sejak saat itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads