Laporan media Inggris, Evening Standard, menyebut bahwa rencana pemakaman Pangeran Philip telah disusun bertahun-tahun dengan kode bernama 'Operation Forth Bridge'. Tidak adanya pemakaman kenegaraan dan persemayaman untuk publik diputuskan atas permintaan pribadi dari Pangeran Philip semasa hidup.
Diketahui bahwa aturan untuk pemakaman di tengah pandemi hanya memperbolehkan maksimum 30 orang yang hadir, dan mereka harus saling menjaga jarak jika tidak tinggal di rumah yang sama atau berada dalam satu bubble karantina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Evening Standard, kemungkinan akan ada keterlibatan militer untuk menghormati pengabdian Pangeran Philip untuk Angkatan Laut Inggris. Seremoni ini mungkin akan digelar dengan tetap mempraktikkan social distancing dan terbatas di halaman Kastil Windsor.
Operation Forth Bridge yang disusun bertahun-tahun selalu diperbarui dan dikaji ulang oleh staf Istana Buckingham, tentunya melalui konsultasi dengan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip sendiri.
Pemakaman Pangeran Philip nantinya akan disebut sebagai seremoni pemakaman kerajaan, yang kemungkinan besar akan dipimpin Uskup Agung Canterbury dan akan ditayangkan oleh media terkemuka Inggris, BBC.
Terlepas dari itu semua, akan ada kemungkinan bahwa memorial service akan digelar di kemudian hari setelah Inggris berhasil mengatasi krisis kesehatan terburuk yang kini merajalela secara global.
(nvc/idh)