Kala Putin Menatap Jabatan Seumur Hidup untuk Pimpin Rusia

Round Up

Kala Putin Menatap Jabatan Seumur Hidup untuk Pimpin Rusia

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 07 Apr 2021 04:58 WIB
Russian President Vladimir Putin speaks via video call during a news conference in Moscow, Russia, Thursday, Dec. 17, 2020. This year, Putin attended his annual news conference online due to the coronavirus pandemic. (Aleksey Nikolskyi, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Aleksey Nikolskyi, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru pada hari Senin (5/4) waktu setempat untuk mengubah konstitusi negara yang akan memungkinkannya mencalonkan diri untuk dua masa jabatan lagi, masing-masing enam tahun. Dengan demikian, Putin berkesempatan untuk tetap berkuasa hingga 2036 mendatang, atau dengan kata lain menjadi presiden seumur hidup.

Putin yang berumur 68 tahun itu telah memimpin Rusia selama lebih dari dua dekade, dan dengan tindakan kerasnya baru-baru ini terhadap lawan politik dan masyarakat sipil, dia seakan mempertegas bahwa hanya ada sedikit ruang untuk perbedaan pendapat.

Seperti dilansir CBS News, Selasa (6/4/2021), salinan UU baru tersebut diposting di situs informasi hukum pemerintah pada hari Senin (5/4), mengkonfirmasikan bahwa UU tersebut telah final.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum UU baru ini, Putin akan diminta untuk mundur setelah masa jabatannya saat ini berakhir pada 2024. Saat ini, ia menjabat sebagai presiden kedua kali berturut-turut dan keempat secara total.

Namun, pada Maret tahun 2020 lalu, anggota parlemen Valentina Tereshkova, dari partai berkuasa Putin, mengusulkan perubahan konstitusional selama diskusi di Duma Negara (kongres). Setelah Tereshkova, yang merupakan kosmonot Uni Soviet dan wanita pertama yang pergi ke luar angkasa, menyarankan amandemen tersebut, Putin sendiri muncul di gedung parlemen dan menawarkan dukungannya untuk gagasan tersebut.

ADVERTISEMENT

Simak Video: Vladimir Putin Teken Aturan Bisa Kembali Jadi Presiden 2 Periode

[Gambas:Video 20detik]



Putin mengatakan bahwa dirinya adalah "penjamin keamanan negara dan stabilitas domestik" dan bahwa negara harus menghindari gejolak politik.

"Rusia telah memenuhi rencananya dalam hal revolusi," katanya.

Putin sering membela rezim politik konservatif yang dipimpinnya dengan menyatakan bahwa Rusia telah mengalami cukup banyak gejolak di masa lalu, dan kepemimpinannya yang kuat telah membawa stabilitas. Amandemen konstitusi, ujarnya, termasuk memberinya kesempatan untuk tetap menjadi presiden, diperlukan untuk memastikan bahwa stabilitas berlanjut.

Putin pernah menjadi presiden di tahun 2004-2008, lalu 2008 hingga 2012. Setelahnya ia menjadi perdana menteri, kali kedua setelah tahun 1999. Ia terpilih kembali menjadi presiden tahun 2012-2018. Ini berlanjut dari 2018 hingga kini.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads