Dua tentara Ukraina tewas dibunuh dalam 24 jam terakhir oleh separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina Timur yang rawan konflik. Hal ini diperkirakan akan semakin menambah ketegangan yang sedang tinggi di wilayah tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/4/2021), kematian dua tentara Ukraina itu dilaporkan oleh militer Ukraina dalam pernyataan terbaru pada Selasa (6/4) waktu setempat.
Sebelumnya, otoritas Ukraina menyebut Rusia tengah mengerahkan pasukan militernya di dekat perbatasan kedua negara dalam beberapa pekan terakhir. Laporan soal serangan separatis terhadap pasukan pemerintah Ukraina di wilayah tersebut juga dilaporkan meningkat secara signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah Ukraina Timur diketahui selama ini dikuasai oleh separatis pro-Rusia.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebelumnya menyampaikan kekhawatiran soal pengerahan pasukan militer Rusia di wilayah Donbass yang ada di perbatasan Ukraina-Rusia.
Di lokasi tersebut, tentara Ukraina bertempur melawan separatis pro-Rusia dalam konflik yang terjadi sejak tahun 2014 dan menurut Ukraina, telah menewaskan 14 ribu orang.
Baik Ukraina maupun Rusia telah sejak lama saling menuduh gagal dalam menerapkan kesepakatan damai di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan pada Senin (5/4) waktu setempat, Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyatakan bahwa pergerakan militer Rusia di dekat perbatasan tidak memberikan ancaman bagi Ukraina maupun pihak lainnya. Ditegaskan juga bahwa Rusia menggerakkan tentaranya di wilayah-wilayahnya sesuai keinginan.
Amerika Serikat (AS), Inggris, Uni Eropa dan negara-negara anggota NATO telah menyampaikan dukungan untuk Ukraina.
Otoritas AS bahkan mendapati laporan soal pergerakan militer Rusia di perbatasan Ukraina 'kredibel' dan meminta otoritas Rusia untuk menjelaskan 'provokasi' yang dilakukannya. AS juga menyatakan siap terlibat dalam situasi tersebut.