Penyebab Tentara Wanita Ukraina Meninggal Usai Divaksin Diselidiki

Round Up

Penyebab Tentara Wanita Ukraina Meninggal Usai Divaksin Diselidiki

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 25 Mar 2021 05:30 WIB
Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Corona AstraZeneca sudah tiba di Indonesia, berikut sejumlah negara yang sudah memakainya.
Ilustrasi (Foto: AP Photo)
Kiev -

Militer Ukraina mengatakan seorang prajurit wanita meninggal dunia dua hari setelah menerima suntikan vaksin CoviShield.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (24/3/2021), dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (23/3) waktu setempat, militer Ukraina menyebut wanita itu tiba-tiba kehilangan kesadaran. Padahal sebelumnya ia tidak merasakan keluhan apapun usai divaksin.

Meski begitu, penyebab kematiannya belum bisa dipastikan karena penyelidikan masih berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden ini adalah kematian pertama yang dilaporkan di Ukraina sejak mulai melakukan vaksinasi COVID-19 pada Februari lalu. Ukraina menerima 500.000 dosis pertama vaksin CoviShield, vaksin AstraZeneca versi India.

Mengenal Vaksin CoviShield

ADVERTISEMENT

Vaksin CoviShield diproduksi secara lokal oleh Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia. Perusahaan itu mengatakan mereka menghasilkan lebih dari 50 juta dosis sebulan.

Vaksin ini dibuat dari versi virus flu biasa yang dilemahkan (dikenal sebagai adenovirus) dari simpanse.

Ketika vaksin disuntikkan ke pasien, vaksin akan mendorong sistem kekebalan untuk mulai membuat antibodi dan mempersiapkannya untuk menyerang infeksi virus Corona.

Simak juga 'Dua Lansia di Korsel Meninggal Usai Disuntik Vaksin':

[Gambas:Video 20detik]



Suntikan diberikan dalam dua dosis yang diberikan antara empat minggu dan 12 minggu. Vaksin ini dapat disimpan dengan aman pada suhu 2-8 derajat Celsius, hampir sama dengan suhu lemari es rumahan, dan dapat diberikan dalam kondisi pelayanan kesehatan yang ada.

Serum Institute (SII), pembuat vaksin CoviShield di India, mengatakan vaksin ini "sangat efektif" dan didukung oleh data uji coba fase III dari Brasil dan Inggris.

Sementara itu, kelompok hak asasi pasien, All India Drug Action Network, mengatakan persetujuan vaksin CoviShield terburu-buru karena produsen belum menyelesaikan "studi penghubung" tentang efek vaksin pada warga India.

Beberapa pakar mengatakan tidak ada alasan untuk menduga bahwa vaksin tersebut tidak akan manjur, mengingat uji klinis yang sudah dilakukan telah mencakup berbagai usia dan etnis.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads