Ledakan bom bunuh diri yang mengguncang Gereja Katedral Makassar usai digelarnya misa Minggu Palma menjadi sorotan internasional. Media-media asing ramai memberitakan peristiwa yang menuai banyak kecaman ini.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (29/3/2021), media terkemuka Associated Press mengulas peristiwa itu dalam salah satu artikelnya berjudul 'Suicide bomb hits Palm Sunday Mass in Indonesia, 20 wounded'.
"Dua penyerang yang diyakini anggota jaringan militan yang menyatakan sumpah setiap pada kelompok Islamic State meledakkan diri mereka di luar sebuah katedral Katolik Roma yang penuh sesak saat Misa Minggu Palma di Pulau Sulawesi, Indonesia, melukai sedikitnya 20 orang, kata polisi," demikian tulis Associated Press mengawali artikelnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media terkemuka lainnya, CNN, membahas bom bunuh diri ini dalam artikelnya berjudul '14 people injured in suspected suicide bombing outside Catholic church in Indonesia'.
"Para tersangka menggunakan sepeda motor dan meledakkannya di luar gereja yang sedang mengadakan kebaktian Pekan Suci Paskah ketika mereka dicegah masuk ke halaman," tulis CNN dalam artikelnya.
Media ternama Inggris, BBC, juga menyoroti bom bunuh diri itu dalam artikel berjudul 'Indonesia bombing: Worshippers wounded in Makassar church attack'.
"Dugaan serangan bom bunuh diri di luar sebuah gereja Katolik di kota Makassar, Indonesia menyebabkan sedikitnya 14 orang luka-luka, kata polisi," demikian penggalan artikel BBC.
Al Jazeera mengulas peristiwa ini dalam artikel berjudul 'Suicide attack rocks Indonesia church, several wounded'.
"Serangan terjadi pada hari Minggu (28/3) saat jemaat berada di dalam gereja di Pulau Sulawesi, tepat pada saat misa berakhir," tulis Al Jazeera dalam artikelnya.
Simak Video: Pelaku Pakai Bom Panci untuk Ledakkan Diri di Depan Katedral Makassar
Media Belgia, The Brussels Times, juga ikut mengulas bom bunuh diri ini dalam artikelnya berjudul 'Islamic State supporter involved in suicide attack against church in Indonesia'.
"Salah satu dari dua pelaku bom bunuh diri yang menyerang sebuah katedral di Indonesia pada Minggu (28/3) merupakan anggota gerakan radikal yang mendukung Islamic State (IS) dan pernah melakukan serangan-serangan sebelumnya terhadap gereja-gereja di negara tersebut dan di Filipina, polisi mengumumkan," demikian bunyi awal artikel The Brussels Times.
South China Morning Post (SCMP), yang mengutip artikel AFP, memberitakan bom bunuh diri itu dalam artikel berjudul 'Islamic State terror network behind Palm Sunday suicide bombing at Indonesian church, police say'.
"Kedua tersangka dalam serangan itu tewas saat mereka mengendarai sepeda motor ke kompleks gereja, meledakkan apa yang disebut otoritas setempat sebagai sebuah alat peledak rakitan yang dikenal sebagai bom panci tekan," demikian penggalan artikel tersebut.
Tak ketinggalan, media terkemuka Reuters juga mengulasnya dalam artikelnya yang berjdul 'Indonesia president condemns church attack as "terrorism"'.
"Dalam sebuah tayangan video, dia menggambarkan serangan di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia itu sebagai "aksi terorisme', dan mendesak orang-orang untuk tetap tenang, dengan mengatakan bahwa pemerintah akan memastikan bahwa setiap orang dapat beribadah dengan bebas, "tanpa rasa rakut"," demikian tulis Reuters merujuk pada Presiden Jokowi.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada pukul 10.28 Wita, Minggu (28/3). Dua pelaku bom bunuh diri, yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berboncengan menggunakan sepeda motor hendak masuk ke dalam gereja. Namun mereka dihadang seorang sekuriti dan akhirnya meledakkan diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Salah satu pelaku yang berhasil diidentifikasi berinisial LL, sedangkan satu pelaku lainnya masih dalam penyelidikan. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan kedua pelaku merupakan anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Boy menyebut keduanya adalah sel regenerasi dari jaringan teroris tersebut.