Pemilik Kapal Raksasa yang Nyangkut di Terusan Suez Minta Maaf

Terusan Suez Macet, Penyebabnya Kapal Kontainer Kandas — MV Ever Given atau Evergreen yang kandas di Terusan Suez (dok. Associated Press)

Tokyo -

Shoei Kisen yang merupakan pemilik kapal kontainer raksasa MV Ever Given yang kandas dan terjebak di Terusan Suez menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas insiden yang terjadi. Ditegaskan bahwa upaya terus dilakukan untuk mengatasi situasi tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/3/2021), kapal berbendera Panama, yang dikelola Taiwan namun dimiliki oleh perusahaan penyewaan kapal, Shoei Kisen Ltd dari Jepang itu kandas di Terusan Suez usai kehilangan kendali akibat angin kencang yang dibawa badai pasir pada Selasa (23/3).

Citra satelit yang dirilis Planet Labs Inc menunjukkan kapal kontainer dengan panjang 400 meter dan lebar 59 meter itu terjebak secara diagonal dan membentang di seluruh lebar kanal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden ini memicu kemacetan di Terusan Suez dan menghambat penyaluran muatan barang perdagangan senilai miliaran dolar Amerika yang melalui jalur perairan strategis itu.

Pihak Shoei Kisen menyebut upaya menggerakkan kapal raksasa itu 'sangat sulit'. Namun ditegaskan bahwa sejauh ini, tidak ada korban jiwa maupun tumpahan minyak akibat insiden ini.

"Kami dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran besar," demikian pernyataan Shoei Kisen dalam bahasa Inggris, lebih dari 24 jam setelah kapal MV Ever Given kandas.

Disebutkan juga bahwa ada 25 awak di atas kapal MV Ever Given dan semuanya berkewarganegaraan India.

Kapal kontainer raksasa itu membawa muatan barang-barang konsumen dengan tujuan pasar Eropa, yang dikemas dalam 20 ribu kontainer pengiriman standar.

Perusahaan khusus penyelamat kapal yang bertugas menggerakkan dan mengapungkan kapal raksasa itu menggambarkannya seperti 'paus terdampar'. Kapal itu menolak upaya untuk membuatnya bergerak dari tepi Terusan Suez yang berpasir.

Sumber kalangan industri mengatakan bahwa pihak Shoei Kisen dan perusahaan asuransi dari kapal itu menghadapi klaim senilai jutaan dolar Amerika, bahkan jika kapal itu bisa diapungkan kembali dengan cepat.

Halaman 1 2

Selanjutnya