Dia mengatakan pagar tidak dibangun di dalam kamp sebagai pembatas antar blok gubuk pengungsian.
"Pagar kawat berduri dipasang di batas luar kamp untuk memastikan keselamatan dan keamanan orang-orang Rohingya. Jika pagar itu berfungsi sebagai penghalang, bagaimana bisa puluhan kendaraan pemadam kebakaran, van polisi masuk ke kamp dalam waktu 20 menit setelah kebakaran?" ujar Hayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, para pengungsi Rohingya melampiaskan kemarahan mereka kepada wartawan dan lewat media sosial dengan mengatakan beberapa pengungsi terluka ketika mereka mencoba melarikan diri dari kobaran api melalui pagar.
Hayat juga menolak klaim PBB bahwa sekitar 400 orang masih hilang setelah kebakaran, dengan mengatakan sebagian besar pengungsi telah berlindung di kamp pengungsian lain, di sekolah dan pusat transit pengungsi.
"Kami berada di lapangan. Sejauh ini kami tidak berpikir ada yang hilang," katanya, seraya menambahkan pihak berwenang dan badan-badan PBB sekarang membangun tenda dan tempat penampungan sementara dan sebagian besar pengungsi sudah mulai kembali.
Hayat mengatakan temuan awal menunjukkan api berasal dari kompor di tempat penampungan dan kemudian dengan cepat menyebar karena angin kencang dan tabung gas meledak.
"Investigasi penuh sedang berlangsung," tandasnya.
(izt/ita)