Zaw Min Tun menyalahkan para pengunjuk rasa atas terjadinya pertumpahan darah dan mengatakan sembilan anggota pasukan keamanan juga tewas. Dia mengatakan mogok kerja dan kondisi rumah sakit yang tidak beroperasi sepenuhnya telah menyebabkan kematian, termasuk akibat COVID-19. Zam Min Tun menyebut para demonstran "tidak pantas dan tidak etis".
Diketahui bahwa para demonstran terus menyerukan mogok kerja dan juga kampanye pembangkangan sipil, termasuk di antara pegawai negeri, yang telah melumpuhkan sektor-sektor ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara junta itu juga menuduh media yang menyebarkan "berita palsu" makin membuat panas kerusuhan. Pihaknya juga mengatakan para wartawan dapat dituntut jika mereka berhubungan dengan Komite yang Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), sisa-sisa pemerintahan Suu Kyi. Militer telah menyatakan CRPH sebagai organisasi ilegal dan mengatakan para anggotanya dapat dihukum mati.
Dalam sebuah konferensi pers, junta juga memperlihatkan sebuah video kesaksian mantan menteri utama Yangon, Phyo Min Thein. Ia mengatakan mengunjungi Aung San Suu Kyi beberapa kali dan memberikan sejumlah uang "kapanpun diperlukan".
(izt/ita)