Kebakaran di Kamp Rohingya Bangladesh Tewaskan 15 Orang, 400 Hilang

Kebakaran di Kamp Rohingya Bangladesh Tewaskan 15 Orang, 400 Hilang

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Selasa, 23 Mar 2021 17:50 WIB
Jenewa -

Kebakaran hebat terjadi di kamp-kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh pada Senin (22/3). Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sejauh ini setidaknya 15 orang dipastikan tewas dan 400 orang lainnya masih hilang.

"Apa yang kami lihat dalam kebakaran ini adalah sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya di kamp-kamp ini. Sangat besar. Sangat menghancurkan," kata perwakilan Badan Pengungsi PBB di Bangladesh, Johannes van der Klaauw, kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Dhaka, seperti dilansir AFP, Selasa (23/2/2021)

"Kami sejauh ini telah memastikan 15 orang tewas, 560 orang terluka, 400 orang masih hilang dan sedikitnya 10.000 tempat berlindung telah hancur. Itu berarti sedikitnya 45.000 orang mengungsi dan sekarang mencari perlindungan sementara," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui hampir satu juta minoritas Muslim Rohingya dari Myanmar - banyak di antaranya melarikan diri dari tindakan keras militer pada tahun 2017 - hidup dalam kondisi yang tertekan dan lingkungan yang kumuh di kamp-kamp pengungsi distrik Cox's Bazar, Bangladesh tenggara.

Seorang juru bicara International Organization for Migration (IOM) Angela Wells mengatakan kebakaran itu telah menyebabkan "kerusakan besar", dan klinik kesehatan yang dikelola oleh IOM, yang terbesar di kamp itu, hancur total.

ADVERTISEMENT

"Kebakaran telah mereda, tetapi tidak sebelum menghabiskan fasilitas penting di kamp, tempat penampungan, dan barang-barang pribadi puluhan ribu pengungsi. Penyebab kebakaran masih belum diketahui serta jumlah pasti korbannya," katanya.

Wells mengatakan, responden pertama adalah relawan Rohingya yang membantu orang-orang menyelamatkan diri, mendukung upaya tanggap kebakaran dan membantu upaya bantuan.

Tim IOM bekerja sepanjang malam untuk membantu mereka yang melarikan diri dari lokasi kejadian.

"IOM mendistribusikan bantuan darurat kepada semua yang terkena dampak. Bantuan ini termasuk peralatan penampungan yang akan memungkinkan masyarakat untuk mulai membangun kembali rumah mereka, serta barang-barang darurat seperti selimut, lampu tenaga surya, kelambu, dan jerigen," katanya.

"Dengan dimulainya musim hujan, pembangunan kembali sangat penting. IOM akan terus membantu orang-orang membangun kembali tempat penampungan yang tahan lama, jamban darurat dan fasilitas kesehatan penting." imbuhnya.

Para pejabat setempat mengatakan kobaran api tampaknya dimulai pada hari Senin (22/3) waktu setempat di salah satu dari 34 kamp yang ada, sebelum menyebar ke tiga kamp lainnya. Para pengungsi melarikan diri dengan membawa barang apa pun yang bisa diselamatkan.

Juru kampanye Amnesty International Asia Selatan, Saad Hammadi, men-tweet bahwa "frekuensi kebakaran di kamp-kamp itu terlalu kebetulan, terutama ketika hasil penyelidikan sebelumnya atas insiden tersebut tidak diketahui dan terus berulang".

Sementara itu, pemerintah Bangladesh terus mendorong para pengungsi Rohingya untuk dipindahkan ke pulau terpencil di Teluk Benggala, dengan alasan kamp-kamp itu terlalu ramai.

Sejauh ini, 13.000 warga Rohingya telah dipindahkan ke pulau rawan banjir itu, yang menurut para kritikus juga berada di jalur topan mematikan.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads