Gegara Minta Temui Tahanan Uighur, Kunjungan Uni Eropa ke Xinjiang Ditunda

Gegara Minta Temui Tahanan Uighur, Kunjungan Uni Eropa ke Xinjiang Ditunda

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 17 Mar 2021 13:20 WIB
AS berlakukan pembatasan visa dan pembekuan aset pemimpin Partai Komunis China atas pelanggaran HAM terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang
Ilustrasi warga Uighur di China (Foto: BBC World)
Beijing -

Kunjungan Duta Besar Uni Eropa ke wilayah Xinjiang, China tertunda akibat permintaan mereka untuk mengunjungi akademisi Uighur yang dipenjara, Ilham Tohti.

Seperti dilansir AFP, Rabu (17/3/2021), sejak 2019, otoritas China mengatakan telah mengundang diplomat-diplomat asing dan komisioner hak asasi manusia (HAM) PBB Michelle Bachelet untuk mengunjungi Xinjiang, di mana kelompok HAM menuduh lebih dari satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya ditahan di kamp-kamp penahanan.

Namun rencana tersebut tidak menampakkan kemajuan yang signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tertundanya kunjungan ke Xinjiang disebut seorang diplomat Eropa karena misi tersebut ingin mengunjungi Tohti, seorang ekonom Uighur yang dipenjara seumur hidup atas tuduhan separatisme pada tahun 2014. Diketahui bahwa Tohti menerima Hadiah Sakharov - penghargaan hak asasi manusia tertinggi Uni Eropa - pada 2019.

"Negosiasi menemui jalan buntu karena Tohti dan kondisi lainnya," kata diplomat itu. "Saya tidak berpikir mereka akan segera pergi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pada Selasa (16/3), Duta Besar China untuk Uni Eropa, Zhang Ming, mengatakan "hampir semuanya telah diatur" bagi duta besar negara anggota Uni Eropa untuk mengunjungi Xinjiang. Zhang menambahkan tertundanya rencana itu tersangkut pada "permintaan yang tidak dapat diterima".

"Mereka bersikeras untuk bertemu dengan seorang penjahat yang dihukum menurut hukum China," katanya. "Ini tidak bisa diterima, maafkan saya."

China membantah keras tuduhan pelecehan yang melibatkan warga Uighur di Xinjiang dan mengatakan semua narapidana telah "lulus" dari "pusat pelatihan kejuruan", yang diklaim telah membantu membasmi ekstremisme di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapatan.

Delegasi tiga pejabat Uni Eropa yang mengambil bagian dalam kunjungan ke Xinjiang pada Januari 2019 sebelumnya mengatakan mereka yakin orang-orang yang mereka temui di "pusat pelatihan" sedang membacakan pidato yang 'didiktekan'.

Zhang menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperpanjang undangannya untuk Bachelet pada 7 Maret lalu, setelah dia menyerukan "penilaian independen dan komprehensif atas situasi hak asasi manusia" di Xinjiang akhir Februari lalu.

Dia bersikeras bahwa Xinjiang "terbuka untuk para diplomat asing, jurnalis dan turis."

Menurut klub Koresponden Asing China, seluruh jurnalis asing menghadapi pelecehan dan pengawasan ekstensif dari otoritas China ketika mencoba melaporkan dari Xinjiang selama setahun terakhir.

Halaman 2 dari 2
(izt/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads