Nakes Norwegia Meninggal Akibat Pendarahan Otak Usai Divaksin AstraZeneca

Nakes Norwegia Meninggal Akibat Pendarahan Otak Usai Divaksin AstraZeneca

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 16 Mar 2021 04:45 WIB
VAN, TURKEY - FEBRUARY 11: Nurse, Bilge Koc and nurse, Gokalp Balli of the Gevas Public Health Center vaccination team, prepare to vaccinate 81 year old Selim Saypak with the Chinese Sinovac Coronavac vaccine during a house call in the village of Ikizler on February 11, 2021 in Van, Turkey.  Since shipments of the Chinese Sinovac Coronavac vaccine arrived in Turkey on December 30, 2020, medical teams across the country have been working house to house to administer the COVID-19 vaccine to elderly and vulnerable citizens. For the members of the Van City, Gevas Province Public Health Centre vaccination teams, who specialise in remote locations, often high in the mountains or villages that have become inaccessible by car, due to heavy snowfall and road closures, house calls pose many unique challenges. The teams are often forced to hand carry the vaccine for kilometres through deep snow and mud to gain access to the village and administer the vaccine. Since the start of the vaccine campaign in Turkey the two specialist mobile teams have vaccinated more than 130 citizens in rural villages, some as old as 106. Turkeys official drug and medical equipment body approved the Chinese Sinovac Coronavac vaccine for emergency use against the novel coronavirus on the 13th of January 2020. According to data from Turkey’s Health Ministry the country has vaccinated more than 3.6 million people. The death toll from the coronavirus in Turkey has reached more than 27,000 and the number of infections has topped 2.5 million since mid-March 2020. Globally more than 107 million people have been infected by the virus. (Photo by Chris McGrath/Getty Images)
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Chris McGrath)
Oslo -

Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Norwegia meninggal dunia karena pendarahan orak setelah menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca. Namun demikian, otoritas kesehatan mengatakan belum ada hubungan langsung kematian itu dengan suntikan vaksin yang telah dilakukan.

Dilansir AFP, Selasa (16/3/2021) ini adalah kematian kedua dalam beberapa hari terakhir di Norwegia yang telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca pada Kamis lalu.

Pada Sabtu (13/3), otoritas kesehatan Norwegia mengatakan tiga pegawai perawatan kesehatan telah di rawat di rumah sakit dengan pembekuan darah, pendarahan dan tingkat trombosit yang sangat rendah dalam darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua perawat itu berusia di bawah 50 tahun. Mereka telah menerima dosis pertama AstraZeneca.

Salah satu dari tiga perawat, yang digambarkan sebagai seorang wanita "dalam keadaan sehat", meninggal pada Minggu (14/3) setelah pendarahan otak, kata otoritas kesehatan. Dia dirawat di rumah sakit pada hari Kamis, sekitar seminggu setelah mendapatkan vaksinasi.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak dapat mengkonfirmasi atau mengecualikan bahwa itu ada hubungannya dengan vaksin," kata seorang pejabat dari Badan Obat Norwegia, Steinar Madsen, kepada wartawan.

Kondisi dua orang tenaga kesehatan lainnya dilaporkan stabil.

Petugas kesehatan lain berusia 30-an juga meninggal pada hari Jumat di Norwegia, 10 hari setelah menerima vaksin yang sama. Kematian lain juga telah dilaporkan di Eropa, terutama di Austria dan Denmark.

Simak video 'Lansia Meninggal Usai Disuntik Vaksin Pfizer, Ini Kata Norwegia':

[Gambas:Video 20detik]



Badan Obat Eropa saat ini sedang menyelidiki kematian tersebut untuk melihat apakah ada kaitannya dengan vaksin.

Pada hari Jumat, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan "tidak ada indikasi untuk tidak menggunakan" vaksin tersebut, sementara pabrikan sendiri bersikeras bahwa itu aman.

Menurut otoritas medis Norwegia, sekitar 130.000 orang telah menerima vaksin di Norwegia sebelum ditangguhkan.

Di antara negara lain yang juga menangguhkan vaksin karena alasan serupa adalah Denmark, Islandia, Bulgaria, Irlandia, Belanda, Prancis, Italia, Spanyol dan Jerman.

Badan obat-obatan di Denmark - negara pertama yang menangguhkan penggunaan vaksin Kamis lalu setelah melaporkan kematian pasca suntikan - pada hari Senin mengungkapkan bahwa korban adalah seorang wanita berusia 60 tahun yang menderita pembekuan darah, trombosit rendah dan perdarahan setelah menerima vaksin.

Badan tersebut mengatakan telah memberi tahu orang-orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca dalam dua minggu terakhir untuk mengamati gejala seperti memar yang tidak biasa, pendarahan, dan sakit kepala atau sakit perut yang parah.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads