Prancis, Jerman dan Italia Hentikan Sementara Vaksinasi AstraZeneca

Prancis, Jerman dan Italia Hentikan Sementara Vaksinasi AstraZeneca

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 16 Mar 2021 02:36 WIB
(FILES) In this file photo taken on March 11, 2021 a vial of the AstraZeneca Covid-19 vaccine in Paris on March 11, 2021. - Italy joined other European nations on March 15, 2021, in blocking the use of the AstraZeneca/Oxford vaccine over fears of a link to blood clots, pending a review by the EU regulator. (Photo by JOEL SAGET / AFP)
Ilustrasi (Foto: AFP/JOEL SAGET)
Jakarta -

Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa Prancis menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada Senin waktu setempat. Macron menyebut pihaknya akan menunggu tinjauan keamanannya dari European Medicines Agency (EMA). Keputusan yang sama juga diterapkan oleh Italia dan Jerman.

"Keputusan telah dibuat... untuk menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan, berharap kami dapat melanjutkannya vaksinasi dengan cepat jika keputusan EMA mengizinkannya," kata Macron dalam konferensi pers, menambahkan bahwa pengumuman oleh EMA diharapkan pada Selasa sore seperti dilansir AFP, Selasa (16/3/2021).

"Kami memiliki panduan sederhana, untuk diinformasikan oleh ilmu pengetahuan dan otoritas kesehatan yang kompeten dan melakukannya sebagai bagian dari strategi Eropa," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan penangguhan itu untuk saat ini efektif "sampai besok (Selasa) sore" ketika EMA menyampaikan pendapatnya dari hasil peninjauan.

Sementara itu, Jerman juga memutuskan untuk menghentikan vaksin virus Corona AstraZeneca setelah melaporkan insiden pembekuan darah di Eropa. Otoritas Jerman mengatakan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan lebih dalam.

ADVERTISEMENT

"Setelah laporan baru tentang trombosis pembuluh darah otak sehubungan dengan vaksinasi di Jerman dan Eropa, PEI menganggap penyelidikan lebih lanjut diperlukan," kata Kementerian Kesehatan Jerman.

"European Medicines Agency EMA akan memutuskan apakah dan bagaimana temuan baru akan mempengaruhi persetujuan vaksin," tambahnya.

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn mengatakan tujuh kasus trombosis vena serebral telah dilaporkan, dan meskipun kasus ini termasuk "risiko yang sangat rendah" dibandingkan dengan 1,6 juta vaksin yang sudah diberikan di negara itu.

"Keputusan hari ini adalah tindakan pencegahan murni," kata Spahn, menambahkan bahwa ia berharap regulator obat-obatan UE EMA akan memberikan panduan dalam seminggu setelah memeriksa kasus-kasus tersebut.

Italia juga bergabung dengan negara Eropa yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca. Keputusan badan obat-obatan Italia AIFA diambil setelah pembicaraan antara Menteri Kesehatan Roberto Speranza dan para menteri di Jerman, Prancis dan Spanyol.

"Pilihan yang dibuat dan dibagikan hari ini oleh negara-negara utama Eropa di AstraZeneca telah diambil murni sebagai tindakan pencegahan menunggu pertemuan menentukan berikutnya dari Badan Obat Eropa," kata Speranza dalam sebuah pernyataan.

"Kami yakin bahwa badan Eropa dalam beberapa jam ke depan akan dapat mengklarifikasi masalah ini secara pasti," tambahnya.

Langkah Italia mengikuti langkah Jerman dan Prancis, yang pada Senin pagi mengatakan mereka akan berhenti melakukan vaksinasi.

Beberapa negara Eropa, termasuk Irlandia dan Belanda, telah menangguhkan vaksinasi COVID-19 yang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford itu.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads