Keluarga George Floyd Terima Rp 388 M, AS Suntikkan 100 Juta Vaksin Corona

International Updates

Keluarga George Floyd Terima Rp 388 M, AS Suntikkan 100 Juta Vaksin Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 13 Mar 2021 17:36 WIB
Mural bergambar George Floyd hiasi berbagai negara dunia. Diketahui, kematian George Floyd jadi momentum untuk menyuarakan penghapusan diskriminasi dan rasisme.
Mural George Floyd (dok. Getty Images)
Washington DC -

Keluarga George Floyd yang tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi Minneapolis di Amerika Serikat (AS) menerima kompensasi Rp 388 miliar. Otoritas AS telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis vaksin virus Corona (COVID-19) sejak memulai vaksinasi pada Desember tahun lalu.

Kompensasi sebesar itu diterima keluarga Floyd setelah menggugat otoritas kota Minneapolis, empat polisi lainnya yang terlibat kasus ini ke pengadilan federal. Gugatan itu menegaskan bahwa polisi menggunakan kekerasan yang berlebihan Floyd yang melanggar hak konstitusionalnya.

Sementara AS mengumumkan bahwa para tenaga kesehatan di wilayahnya telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis vaksin Corona, terhitung hingga Jumat (12/3) waktu setempat. Jumlah tersebut mencapai sekitar 30 persen dari total suntikan vaksin Corona yang diberikan di seluruh dunia sejauh ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (13/3/2021):

- Keluarga George Floyd Terima Kompensasi Rp 388 M dari Kota Minneapolis

ADVERTISEMENT

Otoritas kota Minneapolis di Amerika Serikat (AS) sepakat membayar kompensasi US$ 27 juta atau setara Rp 388 miliar kepada keluarga mendiang George Floyd, pria kulit hitam yang tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi yang menangkapnya tahun lalu.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (13/3/2021), Floyd yang berusia 46 tahun tewas pada Mei 2020 saat seorang polisi Minneapolis bernama Derek Chauvin menindihkan lututnya di leher Floyd selama nyaris 9 menit. Teriakan minta tolong dari Floyd yang terekam kamera amatir telah memicu unjuk rasa besar-besaran di AS.

Kasus ini menjadi perhatian publik AS secara nasional karena menyentuh ketidakadilan ras dan kebrutalan polisi.

- Lebih dari 100 Juta Dosis Vaksin Corona Telah Disuntikkan di AS

Para tenaga kesehatan di Amerika Serikat (AS) telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis vaksin virus Corona (COVID-19) di wilayahnya sejak memulai vaksinasi pada Desember tahun lalu. Jumlah tersebut mencapai sekitar 30 persen dari total suntikan vaksin Corona yang diberikan di seluruh dunia sejauh ini.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (13/3/2021), data terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebutkan bahwa total 101.128.005 dosis vaksin Corona telah disuntikkan di berbagai wilayah AS, terhitung hingga Jumat (12/3) sore waktu setempat.

Pemerintahan Presiden Joe Biden awalnya menargetkan untuk mencapai 100 juta dosis vaksin Corona pada hari ke-100 dia menjabat, yang jatuh pada 30 April mendatang. Namun kemudian target itu dinaikkan menjadi 150 juta dosis dalam 100 hari pertama Biden menjabat.

- PM Ardern: Selandia Baru Punya Kewajiban Dukung Komunitas Muslim

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan negaranya memiliki 'kewajiban' untuk mendukung komunitas Muslim. Hal ini disampaikan Ardern saat berpidato dalam acara peringatan dua tahun serangan penembakan dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 orang.

Seperti dilansir AFP dan Stuff.co.nz, Sabtu (13/3/2021), ratusan orang menghadiri peringatan untuk mengenang 51 korban tewas dan puluhan korban luka saat seorang pria bersenjata menembaki jemaah yang sedang salat Jumat di dua masjid di kota Christchurch pada 15 Maret 2019. Acara ini digelar dengan pengamanan ketat.

Dalam pidatonya, Ardern mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan kata-kata saat menyiapkan pidato untuk acara peringatan ini. Ardern menyebut bahwa kata-kata 'meski memiliki kekuatan menyembuhkan' tidak akan pernah mengubah apa yang telah terjadi.

- 200 Polisi Myanmar dan Keluarganya Kabur ke India Usai Kudeta

Lebih dari 200 polisi Myanmar beserta keluarga mereka telah melarikan diri ke India setelah kudeta militer memicu kekacauan di negara mereka. Para polisi Myanmar itu mengaku kabur dari negaranya karena enggan mematuhi perintah junta militer yang kini berkuasa.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (13/3/2021), junta militer Myanmar menindak para demonstran antikudeta dengan kekerasan dalam unjuk rasa di berbagai daerah. Laporan penyelidik HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Myanmar menyebut sedikitnya 70 orang tewas dalam unjuk rasa sejak kudeta 1 Februari lalu.

Setelah pengakuan polisi Myanmar soal perintah junta militer untuk menembak demonstran dengan senapan mesin, semakin banyak personel kepolisian yang menolak mematuhi perintah dan memilih kabur ke India, khususnya ke wilayah Mizoram.

- Raja Salman Pecat Menteri Urusan Haji dan Umroh Arab Saudi

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, memecat Menteri Urusan Haji dan Umroh, Mohammed Benten. Alasan pemecatan tidak diungkap ke publik.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (13/3/2021), pemecatan Benten itu disampaikan dalam sebuah Dekrit Kerajaan Saudi yang diumumkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) pada Jumat (12/3) waktu setempat.

"Mohammed Saleh ben Taher Benten, Menteri Urusan Haji dan Umroh akan dicopot dari jabatannya," sebut SPA dalam pernyataan via Twitter.

Alasan pencopotan ini tidak disebutkan lebih lanjut. Benten diketahui memegang jabatan itu sejak tahun 2016.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads