PM Ardern: Selandia Baru Punya Kewajiban Dukung Komunitas Muslim

PM Ardern: Selandia Baru Punya Kewajiban Dukung Komunitas Muslim

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 13 Mar 2021 13:54 WIB
New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern announces a new date for national elections, during a news conference in Wellington, New Zealand, Monday, Aug. 17, 2020. The election had been scheduled for Sept. 19 but will now be held on Oct. 17, after a COVID-19 outbreak in Auckland. (Mark Mitchell/New Zealand Herald via AP)
Jacinda Ardern (dok. Mark Mitchell/New Zealand Herald via AP)
Wellington -

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan negaranya memiliki 'kewajiban' untuk mendukung komunitas Muslim. Hal ini disampaikan Ardern saat berpidato dalam acara peringatan dua tahun serangan penembakan dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 orang.

Seperti dilansir AFP dan Stuff.co.nz, Sabtu (13/3/2021), ratusan orang menghadiri peringatan untuk mengenang 51 korban tewas dan puluhan korban luka saat seorang pria bersenjata menembaki jemaah yang sedang salat Jumat di dua masjid di kota Christchurch pada 15 Maret 2019. Acara ini digelar dengan pengamanan ketat.

Adern dipuji secara luas karena menunjukkan belas kasih kepada para penyintas dan keluarga korban penembakan, juga karena mengambil langkah cepat dalam memperketat pengendalian senjata api di Selandia Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pidatonya, Ardern mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan kata-kata saat menyiapkan pidato untuk acara peringatan ini. Ardern menyebut bahwa kata-kata 'meski memiliki kekuatan menyembuhkan' tidak akan pernah mengubah apa yang telah terjadi.

"Kata-kata tidak akan membawa kembali pria, wanita dan anak-anak yang berkumpul di tempat ibadah mereka, dengan tenang dan damai saat mereka direnggut dalam aksi teror," ucap Ardern. "Kata-kata tidak akan menghilangkan ketakutan yang dirasakan komunitas Muslim," sebutnya.

ADVERTISEMENT

"Kata-kata tidak akan menghilangkan trauma yang dialami keluarga, mereka yang luka-luka, petugas cepat tanggap, orang-orang yang menjadi penyelamat dan banyak hal yang terjadi dalam hari itu. Tapi meski kata-kata tidak bisa menghasilkan keajaiban, kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan. Itu berarti kita harus menggunakannya dengan bijaksana," imbuh Ardern.

Lebih lanjut, Ardern menyatakan bahwa akan ada peninggalan dari serangan itu, yang telah mengubah Selandia Baru. Meski sebagian besar memilukan, Ardern mencetuskan bahwa dengan berdiri bersama akan ada peluang untuk tumbuh menjadi bangsa yang lebih kuat.

"Ada banyak bekas luka yang ditinggalkan, dan kita memiliki kewajiban untuk mendengarkan di sini dan merespons dengan kata-kata dan perbuatan yang mendukung Anda saat Anda memulihkan diri," ucap Ardern di hadapan keluarga korban penembakan dan publik Selandia Baru dalam peringatan ini.

"Tidak pernah terlalu dini, atau terlambat bagi peninggalan untuk menjadi bangsa yang lebih inklusif, yang berdiri dengan bangga atas keberagaman kita, merangkulnya dan jika diminta, membelanya dengan teguh," imbuhnya, seperti dilansir Radio New Zealand.

Salah satu korban selamat, Temel Attacocugu, yang tertembak 9 kali di wajah, lengan dan kaki, menyebut dirinya mengalami mukjizat karena berhasil selamat.

"Saya sejak saat itu menjalani tujuh operasi besar dan masih banyak lagi yang akan datang. Saya akan membawa banyak serpihan di tubuh saya selama sisa hidup saya. Setiap kali menjalani pemeriksaan sinar X, itu menyala seperti pohon Natal," tuturnya.

Kiran Munir, yang kehilangan suaminya dalam penembakan itu, menyebut bahwa pembalasan terbaik adalah dengan 'tidak menjadi seperti musuh'. "Kita belajar untuk bangkit kembali dengan bermartabat dan melangkah ke depan sebaik mungkin," ucapnya.

Pelaku penembakan, Brenton Tarrant, yang mengklaim dirinya sebagai pendukung supremasi kulit putih telah dijatuhi vonis penjara seumur hidup, tanpa pembebasan bersyarat, terkait penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Center di Christchurch. Dia mengaku bersalah atas 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan dan satu dakwaan terorisme.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads