200 Polisi Myanmar dan Keluarganya Kabur ke India Usai Kudeta

200 Polisi Myanmar dan Keluarganya Kabur ke India Usai Kudeta

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 13 Mar 2021 15:02 WIB
People stand on Myanmars side of a bridge over the Tiau River, a natural border between India and Myanamar, at Zokhawthar border some 50 Kms from Champhai in Indias northeastern state of Mizoram on March 12, 2021 following the illegal crossing of Myanmar nationals into India. (Photo by Jacob KHAWLHRING / AFP)
Jembatan yang membentang di atas Sungai Tiau yang ada di perbatasan Myanmar dan India (AFP/JACOB KHAWLHRING)
New Delhi -

Lebih dari 200 polisi Myanmar beserta keluarga mereka telah melarikan diri ke India setelah kudeta militer memicu kekacauan di negara mereka. Para polisi Myanmar itu mengaku kabur dari negaranya karena enggan mematuhi perintah junta militer yang kini berkuasa.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (13/3/2021), junta militer Myanmar menindak para demonstran antikudeta dengan kekerasan dalam unjuk rasa di berbagai daerah. Laporan penyelidik HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Myanmar menyebut sedikitnya 70 orang tewas dalam unjuk rasa sejak kudeta 1 Februari lalu.

Setelah pengakuan polisi Myanmar soal perintah junta militer untuk menembak demonstran dengan senapan mesin, semakin banyak personel kepolisian yang menolak mematuhi perintah dan memilih kabur ke India, khususnya ke wilayah Mizoram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah pejabat keamanan India menuturkan bahwa total 264 orang telah kabur dari Myanmar. Angka itu termasuk 198 polisi Myanmar dan anggota keluarganya.

"Alasan untuk datang dari Myanmar ke India adalah karena saya tidak ingin bertugas di bawah junta militer," ucap salah satu polisi Myanmar yang kabur ke India, kepada AFP. Dia menolak disebut identitasnya.

ADVERTISEMENT

"Alasan kedua adalah jika saya mundur dari junta militer dan saya bergabung dengan rakyat, saya yakin kita bisa memenangkan perang melawan junta militer," ujarnya.

Simak video 'Penyelidik HAM PBB Ungkap Kekerasan Militer Myanmar':

[Gambas:Video 20detik]



Dia menambahkan bahwa otoritas junta militer melakukan 'pemukulan atau penyiksaan sesuka hati'.

"Saya menyaksikan polisi menangkap sebanyak orang orang, bahkan orang-orang yang tidak ikut aksi protes dan berdiri di pinggir untuk sekadar menonton atau mengambil foto," tuturnya.

Otoritas India telah memulangkan sedikitnya delapan warga Myanmar yang nekat melintasi perbatasan. Pekan ini, seorang kepala desa setempat menuturkan kepada AFP bahwa puluhan orang yang kabur dari Myanmar masih menunggu di perbatasan untuk bisa masuk ke India.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads