Boeing kembali bangkit setelah jenis pesawat 737 MAX banjir pesanan. Jumlah pembelian pesawat komersial baru bulan lalu melebihi jumlah pembatalan untuk pertama kalinya sejak November 2019.
Seperti dilansir AFP, Rabu (10/3/2021), Boeing menerima 82 pesanan pembelian pesawat pada bulan Februari tahun ini, termasuk 39 pesanan untuk 737 MAX, yang kembali beroperasi pada akhir 2020 setelah dilarang terbang selama 20 bulan usai dua kecelakaan mematikan.
Menurut data di situs web resmi Boeing, ada 51 pembatalan pesanan pada Februari lalu, yang berarti lebih sedikit dibanding pesanan pembelian pesawat. Angka-angka tersebut menunjukkan kebangkitan sebagian dari salah satu periode paling buruk Boeing dalam lebih dari 100 tahun sejarahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Februari lalu, Boeing mengirimkan 22 pesawat, termasuk 18 pesawat MAX.
Sebelumnya, di tengah larangan terbang pesawat Boeing 737 MAX dan penurunan global dalam permintaan perjalanan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, raksasa penerbangan itu mengalami 655 pembatalan atau konversi pesanan pesawat tahun lalu.
Diketahui bahwa larangan terbang pesawat Boeing 737 MAX diberlakukan setelah terjadinya dua kecelakaan mematikan, yakni kecelakaan 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia. Dua kecelakaan yang menewaskan 346 orang dalam waktu lima bulan pada 2018 dan 2019 itu, memicu serangkaian investigasi terhadap pesawat tersebut.
Di Indonesia, Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 pada Oktober 2018 lalu dengan rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Pada November 2020 lalu, otoritas Amerika Serikat (AS) akhirnya mengizinkan Boeing 737 MAX untuk kembali beroperasi. Tercatat sebanyak 160 dari 195 regulator penerbangan di seluruh dunia telah mengikuti langkah AS tersebut. Sebanyak empat belas maskapai penerbangan telah mengintegrasikan kembali pesawat itu ke dalam jadwal mereka.
Sebelumnya, Arab Saudi juga mengumumkan pencabutan larangan terbang Boeing 737 MAX pada Minggu (28/2) waktu setempat.
Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengatakan penangguhan sementara dicabut setelah koordinasi erat dengan komunitas penerbangan sipil internasional. GACA telah berkomunikasi mengenai berbagai hal, seperti perubahan, perizinan dan pelatihan, untuk memastikan tingkat keselamatan tertinggi.
Sebelum mengambil keputusan, GACA sudah menyelesaikan peninjauan, mengambil tindakan yang diperlukan, dan menyelesaikan semua tes yang diperlukan oleh Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA), dan otoritas penerbangan sipil lainnya di seluruh dunia.