Koalisi pimpinan Arab Saudi yang terlibat di Yaman mengatakan bahwa pihaknya menghancurkan 10 drone yang diluncurkan oleh gerakan houthi yang berpihak kepada Iran. Laporan saluran televisi pemerintah Saudi mengatakan lima dari drone itu diarahkan ke Arab Saudi.
Dilansir Reuters, Minggu (7/3/2021) koalisi Arab Saudi tidak menentukan lokasi di kerajaan itu tetapi mengatakan drone ditujukan ke 'situs sipil'. Pada Sabtu kemarin koalisi mengatakan mereka berhasil mencegat 7 drone selama 24 jam yang diluncurkan menuju Khamis Mushait dan satu menuju Jazan, dua daerah itu berada di Arab Saudi selatan.
Houthi memerangi koalisi Arab Saudi dalam perang saudara Yaman sejak Maret 2015, baru-baru ini mereka meningkatkan serangan rudal dan drone lintas batas ke Arab Saudi. Pertempuran juga semakin intensif di Yaman di wilayah Marib dan Taiz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saluran televisi nasional Saudi mengutip bahwa koalisi mengatakan peningkatan serangan Houthi adalah hasil dari "kemenangan" koalisi Arab Saudi di Marib dan karena "interpretasi bermusuhan" Houthi atas keputusan oleh pemerintah AS yang baru pada bulan Februari untuk mencabut penunjukan teroris pada kelompok tersebut.
Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah meningkatkan upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik di kawasan tersebut, di mana sebagian besar dilihat sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Pekan lalu, Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi pada dua pemimpin militer Houthi dalam tindakan hukuman pertama terhadap kelompok yang diputuskan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.
Diketahui, Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan di Ibu Kota, Sanaa, pada akhir 2014, menyangkal menjadi boneka Teheran dan mengatakan mereka memerangi sistem yang korup dan agresi asing.
Terjadinya perang akibat kebuntuan militer selama bertahun-tahun telah menewaskan puluhan ribu orang serta mengakibatkan Yaman ke ambang kelaparan.
Badan amal medis Medecins Sans Frontieres mengatakan pada hari Jumat (5/1) lalu bahwa rumah sakit Al-Thawra di Taiz merawat 28 orang yang terluka dalam bentrokan hebat sejak Rabu. Rumah sakit itu sendiri terkena tembakan yang melukai tiga orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.
Di Marib, benteng terakhir pemerintah di utara, ratusan pejuang dari kedua belah pihak tewas.