Korut Sembunyikan Fasilitas Senjata Nuklir, Erdogan Ajak Macron Kerja Sama

International Updates

Korut Sembunyikan Fasilitas Senjata Nuklir, Erdogan Ajak Macron Kerja Sama

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 03 Mar 2021 19:27 WIB
Kabar kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un jadi perhatian dunia. Berbagai isu muncul terkait kondisi kesehatan orang nomor satu Korea Utara ini.
Rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-Un ketahuan menyembunyikan fasilitas senjata nuklir dalam citra satelit terbaru (dok. Getty Images)
Jakarta -

Korea Utara (Korut) ketahuan membangun struktur bangunan untuk menyembunyikan fasilitas senjata nuklirnya menurut citra satelit terbaru. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengajak Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bekerja sama memerangi terorisme setelah keduanya sempat berselisih.

Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa Korut terus secara aktif mengembangkan senjata nuklir di lokasi-lokasi di seluruh wilayahnya, sambil mengambil langkah lebih lanjut untuk menyembunyikannya dari dunia.

Dalam percakapan terbaru via video call, Erdogan menuturkan kepada Macron bahwa Turki dan Prancis 'bisa berkontribusi secara signifikan bagi stabilitas dan perdamaian' di Eropa, Kaukasus, Timur Tengah dan Afrika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (3/3/2021):

- Dubes dan Perwakilan Junta Militer Saling Klaim Kursi Myanmar di Forum PBB

ADVERTISEMENT

Pemerintahan militer Myanmar dan utusan pemerintah sipil yang dikudeta saling melancarkan klaim kontradiktif mengenai siapa yang mewakili negara itu di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam sidang umum PBB pada Jumat (26/2) lalu, Duta Besar Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun, dengan berani mengatakan dirinya telah memutuskan hubungan dengan junta militer. Dengan emosional Tun juga meminta bantuan dari PBB untuk memulihkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi yang digulingkan sejak kudeta 1 Februari lalu.

Namun keesokan harinya, pemerintah militer Myanmar mengklaim utusan itu kini telah dipecat. Secara kontradiktif, Kyaw Moe Tun mengirimkan pesan kepada presiden Majelis Umum PBB dan mengklaim dirinya masih memegang jabatan itu.

- Citra Satelit Baru Ungkap Korut Sembunyikan Fasilitas Senjata Nuklir

Citra satelit terbaru mengungkapkan bahwa Korea Utara (Korut) baru-baru ini mengambil langkah untuk menyembunyikan fasilitas, yang diyakini oleh intelijen Amerika Serikat (AS), digunakan untuk menyimpan senjata nuklir.

Seperti dilansir CNN, Rabu (3/3/2021), langkah Korut itu berpotensi semakin menambah kegentingan situasi yang menurut para pengkritik, memerlukan strategi jelas dari pemerintahan Presiden Joe Biden soal bagaimana berhadapan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-Un, untuk ke depannya.

Citra satelit itu diambil oleh Maxar pada 11 Februari lalu dan telah dianalisis oleh para pakar dari Institut Middlebury.

Hasil analisis menyatakan bahwa citra satelit itu menunjukkan Korut membangun struktur bangunan baru di fasilitas nuklir Yongdoktong sepanjang tahun 2020. Para peneliti menilai upaya ini kemungkinan besar dimaksudkan untuk menyamarkan pintu masuk terowongan bawah tanah yang mengarah ke fasilitas di mana senjata nuklir Korut disimpan.

- Paus Fransiskus Akan Bertemu Ulama Syiah Terkemuka dalam Kunjungan ke Irak

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, akan melakukan kunjungan bersejarah ke Irak pekan ini. Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan simbolis dengan ulama Syiah terkemuka di Irak, Grand Ayatollah Ali Sistani, dalam upaya memperdalam dialog dengan pemimpin Muslim.

Seperti dilansir AFP, Rabu (3/3/2021), Paus Fransiskus yang berusia 84 tahun ini akan bertemu Sistani di kediamannya di Najaf, pada Sabtu (6/3) mendatang. Sistani yang kini berusia 90 tahun, tidak pernah terlihat di depan publik dan jarang menerima tamu. Namun Paus Fransiskus ingin bertemu langsung dengannya.

Paus Fransiskus diketahui sejak lama memuji kekuatan dialog antaragama, simbol perdamaian dan toleransi, tanpa memikirkan seluk-beluk teologis yang diajukan oleh pendahulunya.

- Sempat Berselisih, Erdogan Kini Ajak Macron Kerja Sama Perangi Terorisme

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berbicara via panggilan video dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk pertama kalinya sejak September tahun lalu. Sempat berselisih, Erdogan kini mengajak Macron bekerja sama dalam memerangi terorisme.

Seperti dilansir AFP, Rabu (3/3/2021), percakapan via video call antara Erdogan dan Macron ini dilakukan pada Selasa (2/3) waktu setempat, saat Turki dan Prancis berupaya meredakan ketegangan di antara keduanya. Percakapan ini menjadi yang pertama bagi keduanya sejak September 2020.

Kedua pemimpin diketahui berselisih dalam berbagai isu, termasuk konflik di Suriah dan Libya, juga di Mediterania Timur. Beberapa waktu lalu, Erdogan bahkan berulang kali menyarankan Macron untuk menjalani 'pemeriksaan kejiwaan' dan sempat mendorong warga Turki untuk memboikot produk-produk Prancis.

Namun dalam beberapa pekan terakhir, Erdogan berupaya meredakan ketegangan dengan Uni Eropa di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi negaranya.

- Belasan Roket Hantam Pangkalan Militer Irak yang Jadi Markas Tentara AS!

Belasan roket menghantam sebuah pangkalan militer Irak yang menjadi markas tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Serangan roket ini menjadi yang kedua di Irak sepanjang bulan ini.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (3/3/2021), dua sumber keamanan setempat melaporkan sedikitnya ada 10 roket yang menghantam Pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, yang menjadi markas tentara AS, pasukan koalisi dan tentara Irak pada Rabu (3/3) waktu setempat.

Namun pejabat Komando Operasi Baghdad menuturkan kepada Reuters bahwa ada sekitar 13 roket yang diluncurkan dari sebuah lokasi berjarak 8 kilometer dari pangkalan militer itu, yang berlokasi di Provinsi Anbar.

Juru bicara koalisi pimpinan AS, Kolonel Wayne Marotto, menyebut serangan roket itu mengenai bandara militer Ain al-Asad pada pukul 07.20 pagi waktu setempat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads