Wellington -
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, memerintahkan lockdown terbaru untuk kota Auckland setelah terdeteksi satu kasus penularan lokal virus Corona (COVID-19) tanpa sumber yang jelas. Lockdown terbaru akan diberlakukan mulai Minggu (28/2) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (27/2/2021), Auckland yang merupakan kota terbesar di Selandia Baru juga mengalami lockdown selama tiga hari kurang dari dua pekan lalu. Lockdown terbaru di Auckland akan berlangsung selama setidaknya tujuh hari, mulai Minggu (28/2) besok.
Dalam konferensi pers, Ardern mengungkapkan bahwa satu kasus baru Corona yang terkonfirmasi pada Sabtu (27/2) waktu setempat, tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan kasus-kasus positif lainnya yang terdeteksi dua pekan terakhir. Dengan kata lain, sumber penularan satu kasus baru ini tidak jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, mulai Minggu (28/2) waktu setempat, sebanyak 1,7 juta warga kota Auckland diperintahkan tetap tinggal di rumah, kecuali untuk urusan berbelanja kebutuhan pokok dan untuk bekerja.
Sekolah dan pertokoan non-esensial akan tutup selama lockdown. Akses masuk dan keluar kota Auckland juga akan dibatasi.
Untuk wilayah Selandia Baru lainnya, sebut Ardern, akan ditempatkan di bawah pembatasan level dua yang membatasi perkumpulan di tempat umum.
Lebih lanjut, Ardern menyatakan ada 'kekhawatiran' bahwa kasus terbaru ini melibatkan seseorang yang sudah terinfeksi selama sepekan, namun belum diisolasi.
Lihat Video: PM Selandia Baru Umumkan 3 Kasus Corona di Auckland Varian Inggris
[Gambas:Video 20detik]
Kemunculan wabah baru Corona di Auckland pada pertengahan Februari berawal dari sebuah keluarga beranggotakan tiga orang, yang terinfeksi varian Inggris yang lebih mudah menular. Beberapa orang lainnya melaporkan gejala Corona, dengan sebuah sekolah di Auckland Selatan menjadi faktor penghubungnya.
Ardern menyalahkan penyebaran kasus penularan lokal -- penularan terjadi di tengah masyarakat -- pada orang-orang yang tidak mengisolasi diri saat mereka seharusnya melakukan itu. Dalam kasus terbaru, terungkap bahwa pasien yang positif Corona itu sempat mengunjungi dokter pada Jumat (26/2) waktu setempat dan kemudian pergi ke gym.
"Ini membuat frustrasi," sebut Ardern.
Diungkapkan Ardern dalam konferensi pers bahwa otoritas Selandia Baru memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan penegakan hukum terhadap para pelanggar aturan, tapi itu perlu diimbangi dengan memastikan orang-orang yang mengalami gejala Corona untuk aktif melapor.
"Kita akan selalu mempertimbangkan, apakah kita menciptakan lingkungan di mana orang-orang akan terbuka dan jujur?" ucapnya.
"Kita berurusan dengan orang-orang muda di sini dan yang kami minta dari mereka untuk dilakukan adalah berbagi dengan kami seluruh kehidupan mereka, dan itu sangat penting karena kita memiliki situasi di mana orang-orang mampu dan mau melakukan itu," imbuh Ardern.
Selandia Baru menuai pujian dunia atas langkahnya menangani pandemi Corona, dengan sejauh ini hanya mencatat 25 kematian dari total populasi 5 juta jiwa.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini