Protes AS ke China Gegara Swab Pantat untuk Tes Corona

Round Up

Protes AS ke China Gegara Swab Pantat untuk Tes Corona

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Feb 2021 04:09 WIB
Pria Singapura mengaku jadi mata-mata China di AS
Ilustrasi (Foto: BBC World)
Washington DC -

Beberapa staf diplomatik Amerika Serikat (AS) di China dilaporkan menjalani tes swab anal atau pantat terkait virus Corona (COVID-19). Mengetahui hal itu, otoritas Amerika Serikat (AS) melayangkan protes ke otoritas China.

Seperti dilansir CNN, Jumat (26/2/2021), protes itupun dibantah oleh China dan mengatakan tidak ada tes swab semacam itu terhadap staf diplomatik AS di wilayahnya.

Mengutip laporan Vice News, disebutkan diplomat-diplomat AS di China mengeluh setelah menjalani tes swab anal. Keterangan seorang diplomat AS di China menyebut otoritas AS telah meminta otoritas China untuk tidak melakukan tes swab semacam itu kepada staf diplomatik mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Kamis (25/2) waktu setempat, informasi serupa juga disampaikan seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada CNN.

"Departemen Luar Negeri (AS) tidak pernah menyetujui tes semacam ini dan memprotes secara langsung kepada (Kementerian Luar Negeri China) ketika kami mengetahui beberapa staf menjadi sasarannya," demikian pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada CNN.

ADVERTISEMENT

"Kami telah menerima jaminan dari (Kementerian) bahwa ini adalah kesalahan dan bahwa personel diplomatik dibebaskan dari persyaratan tes ini. Kami telah menginstruksikan staf untuk menolak tes ini jika diminta melakukannya (seperti terjadi di masa lalu)," imbuh pernyataan itu.

Dalam tanggapannya pada Kamis (25/2) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri China menyatakan tidak tahu-menahu soal adanya tes swab anal itu.

"Sejauh yang saya tahu, dan saya juga telah memeriksa dengan kolega saya, China tidak pernah meminta diplomat AS di China untuk melakukan tes swab anal," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, kepada wartawan.

Disebutkan, perwakilan AS di China telah 'bernegosiasi dengan China untuk sementara waktu' menghindari staf mereka menjadi sasaran tes semacam itu.

Beberapa pekan terakhir, media nasional China melaporkan dalam beberapa kasus tes swab anal mungkin dilakukan. Sejumlah dokter dan kajian di China menganggap tes itu lebih dapat diandalkan daripada tes swab hidung atau tenggorokan.

"Beberapa pasien tanpa gejala atau mereka dengan gejala ringan yang sembuh cepat (dari COVID-19), dan dimungkinkan bahwa tes tenggorokan tidak akan efektif bagi orang-orang ini dalam tiga hingga lima hari," tutur seorang dokter spesialis penyakit menular di China, Li Tongzeng, kepada CNN.

"Para peneliti menunjukkan bahwa bagi beberapa orang yang terinfeksi, durasi waktu hasil nucleic positif bertahan lebih lama pada (sampel) tes tinja dan dubur daripada pada saluran pernapasan bagian atas. Oleh karena itu, menambahkan tes swab anal bisa meningkatkan tingkat deteksi positif dari yang terinfeksi," imbuhnya.

Tidak diketahui dengan jelas apakah tes swab anal jauh lebih efisien dalam mendeteksi COVID-19.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads