Cap 'Genosida ke Uighur' dari Parlemen Belanda untuk China

Round Up

Cap 'Genosida ke Uighur' dari Parlemen Belanda untuk China

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 26 Feb 2021 21:34 WIB
Sebuah lembaga think tank Australia melaporkan bahwa otoritas China telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang dalam beberapa tahun ini.
Minoritas Uighur di Xinjiang (Foto: Getty Images)
Amsterdam -

Tuduhan genosida terhadap minoritas muslim Uighur di Xinjiang kembali memojokkan pemerintahan China. Pada Kamis (25/2), parlemen Belanda, mengeluarkan mosi yang menyatakan perlakuan terhadap warga minoritas Muslim Uighur di China sama dengan genosida. Ini menjadikan Belanda sebagai negara pertama di Eropa yang menyebut China melakukan genosida terhadap Uighur.

"Sebuah genosida terhadap minoritas Uighur sedang terjadi di China," demikian bunyi mosi Belanda, yang tidak secara langsung mengatakan bahwa pemerintah China bertanggung jawab, seperti dilansir Reuters, Jumat (26/2/2021),

Mosi parlemen Belanda yang sifatnya tidak mengikat itu menyatakan bahwa tindakan pemerintah China seperti "tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran" dan "memiliki kamp hukuman" berada di bawah Resolusi PBB 260, yang umumnya dikenal sebagai konvensi genosida. Namun, partai konservatif VVD pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte menentang resolusi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok, mengatakan pemerintah tidak mau menggunakan istilah genosida, karena situasinya belum diumumkan oleh PBB atau pengadilan internasional.

"Situasi orang-orang Uighur sangat memprihatinkan," kata Blok kepada wartawan setelah mosi itu disahkan, seraya menambahkan bahwa pemerintah Belanda berharap untuk bekerja sama dengan negara lain mengenai masalah tersebut.

ADVERTISEMENT

Penulis mosi tersebut, anggota parlemen Sjoerd Sjoerdsma dari Partai kiri D-66, juga mengusulkan untuk melobi Komite Olimpiade Internasional untuk memindahkan Olimpiade Musim Dingin 2022 dari Beijing, China.

Aktivis dan pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan setidaknya 1 juta Muslim ditahan di kamp-kamp di wilayah terpencil di Xinjiang. Para aktivis dan beberapa politisi Barat menuduh China melakukan penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi terhadap mereka.

China Menyangkal

China menyangkal adanya pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan mengatakan kamp-kampnya menyediakan pelatihan kejuruan. Kamp itu dibutuhkan untuk memerangi ekstremisme.

Kedutaan Besar China di Den Haag mengatakan setiap klaim genosida di Xinjiang adalah "kebohongan langsung" dan parlemen Belanda "sengaja mencoreng China dan mencampuri urusan dalam negeri China".

Dalam pernyataan di situs webnya, Kedutaan Besar (Kedubes) China di Den Haag, Belanda mengatakan populasi Uighur di Xinjiang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menikmati standar hidup yang lebih tinggi, dan harapan hidup yang lebih lama.

"Bagaimana Anda bisa menyebut ini genosida?" demikian tertulis di situs web resmi Kedubes China.

"Masalah yang berhubungan dengan Xinjiang tidak pernah tentang hak asasi manusia, etnis atau agama, tetapi tentang memerangi terorisme kekerasan dan suksesi," imbuh kedutaan.

Duta Besar China untuk PBB di Jenewa juga menuduh negara-negara Barat menggunakan masalah Uighur untuk mencampuri urusan dalam negeri China.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads