PNS Myanmar Mogok Massal, Joe Biden Telepon Raja Salman

International Updates

PNS Myanmar Mogok Massal, Joe Biden Telepon Raja Salman

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 26 Feb 2021 18:29 WIB
Hundreds of anti-coup protesters march in Yangon, Myanmar, Thursday, Feb. 25, 2021. Social media giant Facebook announced Thursday it was banning all accounts linked to Myanmars military as well as ads from military-controlled companies in the wake of the armys seizure of power on Feb. 1. (AP Photo)
aksi demo menolak kudeta di Myanmar (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Myanmar menolak untuk bekerja dengan militer Myanmar dan melakukan mogok kerja. Kehadiran para pegawai yang mogok kerja semakin menambah pasukan dalam gerakan pembangkangan sipil untuk melumpuhkan birokrasi di bawah militer.

"Militer perlu membuktikan bahwa mereka dapat mengelola negara dengan baik sebagai pemerintah. Namun jika kita ... pegawai negeri tidak bekerja, rencana mereka untuk mengambil alih kekuasaan akan gagal," kata Thida, seorang dosen yang meminta untuk menggunakan nama samaran.

Seperti dilansir AFP, Jumat (26/2/2021) sejak kudeta, Thida menolak untuk mengajar kelas online-nya. Dia bergabung dengan petugas medis yang juga melakukan mogok kerja. Banyak dari mereka sekarang bersembunyi untuk menghindari penangkapan oleh militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (26/2/2021):

ADVERTISEMENT

- Sensor Mesin Bermasalah, Boeing 777 Mendarat Darurat di Moskow

Insiden kembali menimpa pesawat jenis Boeing 777. Kali ini, sebuah pesawat kargo jenis Boeing 777 yang dioperasikan maskapai Rossiya Airlines melakukan pendaratan darurat di Bandara Sheremetyevo, Moskow, Rusia, pada Jumat (26/2) waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/2/2021), situs pelacak penerbangan Flightradar24 melaporkan bahwa pesawat maskapai Rossiya Airlines dengan nomor penerbangan 4520 itu mendarat di Moskow pada Jumat (26/2) waktu setempat, sekitar pukul 04.44 waktu setempat. Pesawat kargo itu diketahui mengudara dari Hong Kong menuju Madrid, Spanyol.

Pihak maskapai Rossiya Airlines menuturkan bahwa awak pesawat meminta pendaratan di bandara yang menjadi markas maskapai itu di Moskow. Rossiya Airlines merupakan unit maskapai nasional Rusia, Aeroflot.

"Pendaratan berlangsung normal," sebut maskapai Rossiya Airlines dalam pernyataannya.

- Pertama di Asia-Pasifik, Australia Cabut Larangan Terbang Boeing 737 MAX

Otoritas penerbangan Australia mengumumkan akan mencabut larangan terbang untuk Boeing 737 MAX yang diberlakukan selama nyaris dua tahun terakhir. Australia menjadi negara pertama di kawasan Asia-Pasifik yang melakukan hal ini.

"Kami meyakini bahwa pesawat itu aman," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil, Graeme Crawford, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Jumat (26/2/2021).

Ditegaskan Crawford bahwa otoritas penerbangan Australia menerima persyaratan kembali-ke-layanan secara komprehensif yang ditetapkan oleh Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) atas status desain untuk 737 MAX.

Pencabutan larangan ini berarti otoritas Australia akan mengizinkan kembali penerbangan dari dan ke wilayahnya bagi maskapai yang menggunakan Boeing 737 MAX.

- AS Protes ke China Usai Staf Diplomatik Jalani Tes Swab Pantat

Otoritas Amerika Serikat (AS) melayangkan protes ke otoritas China setelah mengetahui beberapa staf diplomatik AS di negara itu menjalani tes swab anal atau pantat terkait virus Corona (COVID-19). Namun, otoritas China membantah adanya tes swab semacam itu terhadap staf diplomatik AS di wilayahnya.

Seperti dilansir CNN, Jumat (26/2/2021), laporan Vice News menyebut diplomat-diplomat AS di China mengeluh setelah menjalani tes swab anal. Keterangan seorang diplomat AS di China menyebut otoritas AS telah meminta otoritas China untuk tidak melakukan tes swab semacam itu kepada staf diplomatik mereka.

Simak Video: Aksi Demo di Myanmar Makin Besar, Militer Bersiaga

[Gambas:Video 20detik]



Informasi serupa juga disampaikan seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada CNN pada Kamis (25/2) waktu setempat.

"Departemen Luar Negeri (AS) tidak pernah menyetujui tes semacam ini dan memprotes secara langsung kepada (Kementerian Luar Negeri China) ketika kami mengetahui beberapa staf menjadi sasarannya," demikian pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada CNN.

- Joe Biden Telepon Raja Salman, Singgung soal HAM-Supremasi Hukum

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akhirnya menghubungi Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud. Lalu, apa yang dibahas?

Dilansir AFP, Jumat (26/2/2021), kedua pemimpin negara itu membahas mengenai hak asasi manusia (HAM). Selain itu, Amerika Serikat juga berkomitmen membantu Arab Saudi dalam menghadapi serangan dari kelompok pendukung Iran.

"Komitmen AS untuk membantu Arab Saudi mempertahankan wilayahnya saat menghadapi serangan dari kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran," kata sebuah pernyataan.

Dalam pernyataan itu juga, Joe Biden menegaskan Amerika Serikat selalu menempatkan HAM secara universal. Perbincangan antara Joe Biden dan Raja Salman juga turut membahas mengenai supremasi hukum.

"Menegaskan pentingnya Amerika Serikat menempatkan hak asasi manusia universal dan supremasi hukum," katanya.

- PNS Myanmar Ikut Mogok Massal, Militer Myanmar Terguncang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Myanmar menolak untuk bekerja dengan militer Myanmar dan melakukan mogok kerja. Kehadiran para pegawai yang mogok kerja semakin menambah pasukan dalam gerakan pembangkangan sipil untuk melumpuhkan birokrasi di bawah militer.

"Militer perlu membuktikan bahwa mereka dapat mengelola negara dengan baik sebagai pemerintah. Namun jika kita ... pegawai negeri tidak bekerja, rencana mereka untuk mengambil alih kekuasaan akan gagal," kata Thida, seorang dosen yang meminta untuk menggunakan nama samaran.

Seperti dilansir AFP, Jumat (26/2/2021) sejak kudeta, Thida menolak untuk mengajar kelas online-nya. Dia bergabung dengan petugas medis yang juga melakukan mogok kerja. Banyak dari mereka sekarang bersembunyi untuk menghindari penangkapan oleh militer.

Peningkatan jumlah PNS yang melakukan mogok massal membuat militer mulai terguncang. Tanpa mereka, militer tidak dapat memungut pajak, mengirimkan tagihan listrik, melakukan tes COVID-19 atau sekedar menjalankan pemerintahan.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads