Sosok Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman atau MBS disebut-sebut menyetujui pembunuhan jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada 2018 lalu. Hal itu disampaikan dalam laporan intelijen Amerika Serikat (AS) soal pembunuhan Khashoggi.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/2/2021), rencananya laporan intelijen itu akan dirilis pada Kamis (25/2) waktu setempat. Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA disebut sebagai kontributor utama dalam laporan yang sebelumnya bersifat rahasia itu.
Nama MBS disebutkan turut menyetujui dan kemungkinan besar memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan intelijen itu sudah dibaca oleh Presiden Joe Biden dan diharapkan segera berbicara via telepon dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud -- ayah MBS -- untuk pertama kali sejak dia menjabat.
Pengungkapan ke publik soal laporan intelijen pembunuhan Khashoggi itu merupakan bagian dari kebijakan pemerintahan Biden untuk menyelaraskan kembali hubungan dengan Saudi, setelah bertahun-tahun AS tidak berbuat apa-apa menyikapi catatan HAM Saudi dan intervensi Saudi dalam konflik Yaman.
Biden diketahui berupaya memulihkan hubungan dengan Saudi ke jalur tradisional setelah empat tahun hubungan yang lebih 'nyaman' di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Khashoggi yang seorang kolumnis The Washington Post dan sudah lama tinggal di AS ini diketahui kerap mengkritik kebijakan MBS yang merupakan pemimpin de-facto Saudi. Dia dibunuh dan dimutilasi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, tahun 2018 lalu. Tim agen Saudi terkait MBS diduga mendalangi pembunuhan itu.
Sempat menyangkal, otoritas Saudi akhirnya mengakui Khashoggi tewas dalam operasi ekstradisi 'liar' yang berujung insiden. Namun Saudi membantah keterlibatan MBS dalam operasi itu.
Lima orang yang menjadi terdakwa dalam kasus itu awalnya dihukum mati oleh Saudi, namun kemudian dikurangi hukumannya menjadi 20 tahun penjara setelah keluarga Khashoggi mengampuni mereka.
Simak video 'Menanti Laporan Intelijen AS soal Kematian Jamal Khashoggi':
Laporan terbaru juga mengungkap bahwa para pembunuh Khashoggi kabur dengan dua jet pribadi yang disita Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman atau MBS.
Faisal Gill, pengacara yang mewakili Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, dan mewakili organisasi nonprofit yang menggugat MBS dan belasan tergugat lainnya, menyebut kliennya 'terkejut' saat mengetahui bahwa kendali MBS atas Sky Prime Aviation -- yang memiliki dua jet pribadi yang dipakai pembunuh Khashoggi -- telah terungkap ke publik.
Gill juga menyebut hal itu telah membuktikan keterkaitan langsung antara MBS dengan pembunuhan Khashoggi.