Info Telik Sandi AS Seret Pangeran Saudi soal Pembunuhan Khashoggi

Round-Up

Info Telik Sandi AS Seret Pangeran Saudi soal Pembunuhan Khashoggi

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 25 Feb 2021 21:35 WIB
Saudi dissident Jamal Khashoggi speaks at an event hosted by Middle East Monitor in London, Britain, September 29, 2018. Picture taken September 29, 2018. Middle East Monitor/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. THIS IMAGE WAS PROCESSED BY REUTERS TO ENHANCE QUALITY, AN UNPROCESSED VERSION HAS BEEN PROVIDED SEPARATELY.
Jamal Khashoggi (Foto: Middle East Monitor/Handout via REUTERS)
Washington DC -

Sosok Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman atau MBS disebut-sebut menyetujui pembunuhan jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada 2018 lalu. Hal itu disampaikan dalam laporan intelijen Amerika Serikat (AS) soal pembunuhan Khashoggi.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/2/2021), rencananya laporan intelijen itu akan dirilis pada Kamis (25/2) waktu setempat. Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA disebut sebagai kontributor utama dalam laporan yang sebelumnya bersifat rahasia itu.

Nama MBS disebutkan turut menyetujui dan kemungkinan besar memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan intelijen itu sudah dibaca oleh Presiden Joe Biden dan diharapkan segera berbicara via telepon dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud -- ayah MBS -- untuk pertama kali sejak dia menjabat.

Pengungkapan ke publik soal laporan intelijen pembunuhan Khashoggi itu merupakan bagian dari kebijakan pemerintahan Biden untuk menyelaraskan kembali hubungan dengan Saudi, setelah bertahun-tahun AS tidak berbuat apa-apa menyikapi catatan HAM Saudi dan intervensi Saudi dalam konflik Yaman.

ADVERTISEMENT

Biden diketahui berupaya memulihkan hubungan dengan Saudi ke jalur tradisional setelah empat tahun hubungan yang lebih 'nyaman' di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Khashoggi yang seorang kolumnis The Washington Post dan sudah lama tinggal di AS ini diketahui kerap mengkritik kebijakan MBS yang merupakan pemimpin de-facto Saudi. Dia dibunuh dan dimutilasi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, tahun 2018 lalu. Tim agen Saudi terkait MBS diduga mendalangi pembunuhan itu.

Sempat menyangkal, otoritas Saudi akhirnya mengakui Khashoggi tewas dalam operasi ekstradisi 'liar' yang berujung insiden. Namun Saudi membantah keterlibatan MBS dalam operasi itu.

Lima orang yang menjadi terdakwa dalam kasus itu awalnya dihukum mati oleh Saudi, namun kemudian dikurangi hukumannya menjadi 20 tahun penjara setelah keluarga Khashoggi mengampuni mereka.

Simak video 'Menanti Laporan Intelijen AS soal Kematian Jamal Khashoggi':

[Gambas:Video 20detik]



Laporan terbaru juga mengungkap bahwa para pembunuh Khashoggi kabur dengan dua jet pribadi yang disita Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman atau MBS.

Faisal Gill, pengacara yang mewakili Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, dan mewakili organisasi nonprofit yang menggugat MBS dan belasan tergugat lainnya, menyebut kliennya 'terkejut' saat mengetahui bahwa kendali MBS atas Sky Prime Aviation -- yang memiliki dua jet pribadi yang dipakai pembunuh Khashoggi -- telah terungkap ke publik.

Gill juga menyebut hal itu telah membuktikan keterkaitan langsung antara MBS dengan pembunuhan Khashoggi.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads