6 Orang Terkena Tembakan Peluru Tajam dalam Aksi Demo di Myanmar

6 Orang Terkena Tembakan Peluru Tajam dalam Aksi Demo di Myanmar

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 20 Feb 2021 19:22 WIB
Demo menolak kudeta militer terus dilakukan di Myanmar. Kali ini demo tersebut diikuti oleh sejumlah biksu.
pasukan keamanan Myanmar (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Insiden kekerasan terjadi di galangan kapal di kota terbesar kedua Myanmar, ketika polisi dan tentara menembakkan peluru tajam dan peluru karet ke para demonstran yang berkumpul.

Seorang fotografer di tempat kejadian melaporkan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/2/2021), sedikitnya lima orang terluka akibat tembakan peluru karet. Sementara staf medis darurat yang merawat korban-korban luka mengkonfirmasi sedikitnya enam orang lainnya telah ditembak dengan peluru tajam.

Sebagian besar wilayah Myanmar telah dilanda aksi-aksi demonstrasi sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dalam kudeta 1 Februari lalu. Ratusan ribu demonstran telah turun ke jalan-jalan untuk memprotes junta militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak berwenang telah menangkap ratusan orang sejak kudeta itu, banyak dari mereka adalah pegawai negeri yang memboikot pekerjaan sebagai bagian dari kampanye pembangkangan sipil.

ADVERTISEMENT

Pada hari Sabtu (20/2), ratusan polisi dan tentara berkumpul di galangan kapal Yadanarbon di kota Mandalay, di sungai Irrawaddy.

Kehadiran pasukan keamanan itu memicu ketakutan di antara warga sekitar bahwa pihak berwenang akan mencoba menangkap para pekerja yang ikut serta dalam gerakan antikudeta.

Dengan memukul-mukul panci dan wajan yang telah menjadi tanda pembangkangan, para pengunjuk rasa mulai berteriak-teriak menyuruh polisi untuk pergi.

Tetapi para polisi melepaskan tembakan dengan peluru tajam, peluru karet dan bola ketapel, sehingga para demonstran pun tercerai-berai membubarkan diri.

"Enam pria dengan luka-luka tembak datang ke tim kami. Dua di antaranya terluka parah," kata seorang asisten medis para dokter di tempat kejadian kepada AFP, yang menolak menyebutkan namanya.

Dikatakannya bahwa satu dari enam pria itu tertembak di bagian perut dan saat ini dalam kondisi kritis.

"Kami memindahkan mereka yang terluka parah dan dalam kondisi kritis ke tempat lain untuk perawatan intensif, tetapi kami tidak dapat mengungkapkan tempat itu," imbuhnya.

Seorang dokter di tempat kejadian memastikan bahwa beberapa pengunjuk rasa terluka oleh tembakan peluru tajam.

Di sekitar lokasi protes, ditemukan peluru-peluru kosong, serta amunisi katapel.

Seorang wanita mengalami luka di kepala akibat peluru karet dan petugas darurat segera memberikan pertolongan pertama padanya.

Dalam sebuah video Facebook yang disiarkan langsung oleh seorang warga di tempat kejadian, terdengar suara tembakan tanpa henti.

"Mereka menembak dengan kejam," kata warga itu, yang tampaknya berlindung di lokasi konstruksi terdekat.

"Kami harus mencari tempat yang lebih aman," imbuhnya.

Sejak protes nasional dimulai dua minggu lalu, pihak berwenang di beberapa kota telah mengerahkan gas air mata, meriam air, dan peluru karet terhadap para demonstran. Namun, dilaporkan bahwa sejumlah insiden melibatkan tembakan peluru tajam.

Seorang pengunjuk rasa antikudeta yang ditembak di kepala selama demonstrasi 9 Februari lalu di Naypyidaw, meninggal pada hari Jumat (19/2). Dokter yang merawatnya telah mengkonfirmasi kepada AFP bahwa luka tembaknya berasal dari peluru tajam.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads