Sebanyak 1.000 dosis vaksin virus corona (COVID-19) tahap pertama yang disumbangkan oleh Rusia memasuki wilayah Gaza pada Rabu (17/2). Pasokan vaksin Corona itu sebelumnya diblokir oleh otoritas Israel pada awal pekan ini.
"Dosis vaksin Sputnik V disalurkan dari Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat ke Jalur Gaza sesuai dengan permintaan dan persetujuan dari eselon politik (Israel)", demikian pernyataan COGAT, Departemen Militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di wilayah Palestina yang diduduki, seperti dilansir AFP, Rabu (17/2/2021).
COGAT menambahkan bahwa pengiriman vaksin saat ini menuju ke penyeberangan Erez, yang menghubungkan Israel ke Jalur Gaza yang diblokade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik PA maupun Hamas menyatakan pasokan pertama ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan di Gaza. Sebelumnya mereka mengutuk Israel karena menolak mengizinkan pengiriman tersebut memasuki Gaza pada Senin (15/2) waktu setempat.
PA meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk "mengutuk Israel" atas pemblokiran itu dan mendesaknya "untuk meminta (Israel) bertanggung jawab penuh atas bahaya yang timbul dari pencegahan masuknya vaksin ke Jalur Gaza".
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengecam pemblokiran Israel sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan standar kemanusiaan.
COGAT mengatakan pada Senin (15/2) bahwa keputusan politik diperlukan sebelum mengizinkan vaksin memasuki wilayah Gaza.
PA mengharapkan ada sekitar dua juta dosis yang dipesan dari berbagai produsen, selain vaksin dari program Covax yang didukung PBB, yang disiapkan untuk membantu negara-negara yang berkembang mendapatkan vaksin. Vaksin itu nantinya akan dibagi dengan Hamas.
Lihat juga Video: Palestina Tuding Israel Cegah Vaksin Corona Memasuki Gaza