Erdogan Ngegas Tapi Cara Kalem Dipilih AS

Round Up

Erdogan Ngegas Tapi Cara Kalem Dipilih AS

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 16 Feb 2021 21:01 WIB
Presiden Erdogan Sebut Turki Tangkap Istri Baghdadi Tapi Tak Berkoar-koar
Presiden Turki, Erdogan (Foto: ABC Australia)
Ankara -

Amerika Serikat dituduh berpihak pada 'teroris' oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Tuduhan itu muncul terkait tanggapan AS usai pembantaian 13 warga Turki oleh kelompok pemberontak Kurdi di Irak utara.

Seperti dilansir AFP, Selasa (16/2/2021) Departemen Luar Negeri (Deplu) AS pada hari Minggu (14/2) waktu setempat, yang meski "menyesalkan kematian warga Turki tersebut", namun tidak mengutuk pemberontak Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Saat itu, meski pemerintah Turki telah menyebut PKK sebagai pelaku pembunuhan 13 warga Turki tersebut, Deplu AS menyatakan masih menunggu konfirmasi lebih lanjut tentang kematian mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika laporan kematian warga sipil Turki di tangan PKK, yang dinyatakan sebagai sebuah organisasi teroris, terkonfirmasi, kami mengutuk tindakan ini sekeras mungkin," kata Deplu AS dalam sebuah pernyataan.

Erdogan pun geram setelah mendengar tanggapan dari AS.

ADVERTISEMENT

"Pernyataan yang dibuat oleh Amerika Serikat adalah lelucon," kata Erdogan dalam komentar publik pertamanya tentang pembantaian 13 warga Turki itu.

"Anda mengatakan Anda tidak mendukung teroris, padahal sebenarnya Anda berada di pihak mereka dan di belakang mereka," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi.

Amerika Serikat Angkat Bicara

Pemerintah Amerika Serikat angkat bicara setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduhnya mendukung kelompok teroris di Irak. Negara Paman Sam itu berusaha untuk meredakan ketegangan dan kini menerima klaim Ankara bahwa "teroris" Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) telah mengeksekusi 13 warga Turki yang disandera di Irak utara.

Saksikan juga 'Turki Diguyur Salju, Sekolah dan Lalin Selat Bosphorus Tutup':

[Gambas:Video 20detik]



Washington mengeluarkan pernyataan baru setelah Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu melakukan panggilan telepon resmi pertamanya dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

"Departemen Luar Negeri menyatakan belasungkawa atas kematian para korban sandera Turki di Irak utara dan menegaskan pandangan kami bahwa teroris PKK bertanggung jawab," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan pada hari Senin (15/2) bahwa mereka telah menahan 718 orang - termasuk kepala Partai Demokratik Rakyat (HDP) yang pro-Kurdi - dalam serangkaian penggerebekan.

HDP adalah partai oposisi terbesar kedua di Turki. Mereka menyangkal semua hubungan formal dengan PKK.

"Kami mengungkapkan penyesalan dan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari 13 orang yang sama sekali tidak mampu melindungi diri mereka sendiri dari serangan bersenjata," kata HDP dalam sebuah pernyataan pada Minggu (14/2).

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads