Cuaca dingin ekstrem yang langka membuat 8 juta orang yang tinggal di Texas, Amerika Serikat (AS) dan Meksiko tidak mendapatkan pasokan listrik. Membekunya jaringan pipa dan meningkatnya permintaan pasokan gas alam dari Texas memaksa pemadaman bergilir di beberapa wilayah, bahkan hingga ke Meksiko.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/2/2021), naiknya permintaan saat cuaca dingin ekstrem memaksa operator listrik di Texas menerapkan pemadaman bergilir sejak Senin (15/2) waktu setempat. Situs PowerOutage.us yang melacak pemadaman listrik, melaporkan 4.088.064 pelanggan di Texas mengalami pemadaman sekitar pukul 20.30 malam waktu setempat.
Presiden Joe Biden mengumumkan situasi darurat pada Senin (15/2) waktu setempat, mencairkan bantuan federal untuk Texas yang mencatat suhu udara antara 28 derajat hingga minus 8 derajat Fahrenheit, atau setara minus 2 derajat hingga minus 22 derajat Celsius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jaringan listrik Texas belum dikompromikan. Kemampuan beberapa perusahaan yang menghasilkan tenaga listrik telah membeku," sebut Gubernur Texas, Greg Abbott dalam pernyataan via Twitter. "Mereka berupaya mengembalikan pasokan listrik," imbuhnya.
Abbott juga mengerahkan Garda Nasional untuk membantu pemulihan pasokan listrik di wilayah Texas.
Dampak dari situasi ini, Bandara Interkontinental George Bush di Houston akan tutup sementara hingga Selasa (16/2) siang waktu setempat. Operasional industri energi di Texas juga terkena dampaknya, dengan kilang-kilang minyak ditutup sementara dan memaksa pembatasan dari operator pipa gas alam.
Electric Reliability Council of Texas (ERCOT) berupaya memangkas penggunaan daya untuk merespons penggunaan rekor 69.150 Megawatt (MW) pada Minggu (14/2) malam -- lebih tinggi 3.200 MW dibanding puncak musim dingin pada Januari 2018.
Disebutkan bahwa cuaca dingin ekstrem membuat banyak unit pembangkit listrik berbagai jenis menjadi offline dan tidak bisa memberi pasokan. "Pemadaman terkendali akan berlanjut hingga hari ini dan besok pagi, mungkin sepanjang hari esok," ucap Direktur Sistem Operasional ERCOT, Dan Woodfin.
Terganggunya pasokan listrik di Texas ini juga berdampak ke Meksiko bagian utara yang berbatasan dengan AS. Pejabat eksekutif senior pada Comision Federal de Electricidad (CFE) menuturkan bahwa 4,7 juta pelanggan tidak mendapat aliran listrik pada Senin (15/2) waktu setempat.
Operator jaringan listrik nasional Meksiko, CENACE, melaporkan pemadaman mencapai beban sekitar 6.950 MW. CENACE mengimbau warga yang tinggal di Chihuahua, Coahuila, Durango, Nuevo Leon, Sinaloa, Sonora dan Tamaulipas untuk membatasi penggunaan listrik.
Namun pada siang hari, pasokan listrik telah dipulihkan untuk nyaris 2,6 juta pelanggan di antaranya, atau sekitar 58 persen. CFE berjanji untuk menggunakan energi dari sumber lainnya untuk membantu menutupi kekurangan pasokan.
Selain Texas, sebagian besar wilayah AS juga berada dalam cengkeraman cuaca dingin ekstrem selama akhir pekan. Dinas Prakiraan Cuaca Nasional (NWS) menyatakan bahwa massa udara Arktik telah menyebar di selatan, jauh di luar daerah yang biasanya dilanda cuaca dingin membekukan. Peringatan badai musim dingin telah dirilis untuk sebagian besar wilayah Pantai Teluk, Oklahoma dan Missouri.
NWS mengumumkan bahwa hembusan Arktik itu tidak akan mereda hingga akhir pekan ini. Diperkirakan ada badai lainnya yang menerjang AS pada Rabu (17/2) waktu setempat, dengan membawa lebih banyak salju, es dan hujan es mulai dari Texas sampai Kentucky dan Washington DC sampai New York City, New Jersey dan Boston.
"Tidak akan menghangat sampai setidaknya Jumat (19/2) waktu setempat. Kita tidak akan memiliki jeda," ucap David Roth dari Pusat Prediksi Cuaca NWS.