Menteri Pendidikan Afrika Selatan, Angie Motshekga, mendapat kecaman setelah mengatakan "pria terpelajar tidak akan melakukan pemerkosaan". Diketahui Afrika Selatan kini tengah menghadapi permasalahan meningkatnya kekerasan terhadap perempuan.
Seperti dilansir AFP, Selasa (16/2/2021) menurut data statistik resmi, polisi mencatat setiap hari terjadi 110 tuduhan pemerkosaan di Afrika Selatan.
Pernyataan Motshekga itu disampaikan saat pembukaan sekolah di wilayah Pretoria. Ia mengatakan pemerintahannya "telah memprioritaskan pendidikan karena ia tahu bahwa hanya melalui pendidikan kita dapat mengatasi berbagai tantangan kita ... karena seorang pria terpelajar tidak akan memperkosa".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang diposting oleh jaringan televisi terkemuka di negara itu, Newzroom Afrika, para siswa terdengar menjawab serempak "Mereka melakukannya!"
Menteri itu kemudian berkomentar "Saya pikir mereka perlu sedikit beradab untuk tidak melakukan hal-hal tertentu".
Partai oposisi terbesar di Afrika Selatan, Aliansi Demokratik, menuntut sang menteri untuk "menarik kembali ucapannya dan meminta maaf".
"Komentar ini sama sekali tidak pantas dan ceroboh karena krisis pemerkosaan yang meluas di Afrika Selatan tidak mengenal batas sosial, ekonomi atau pendidikan," kata partai tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pemimpin oposisi Gerakan Satu Afrika Selatan, Mmusi Maimane, mengecam menteri itu karena "kurangnya pemahaman" tentang pemerkosaan dan kekerasan berbasis gender di negara itu.
Lihat juga video 'Polresta Cirebon Tangkap 3 Pemerkosa Anak di Bawah Umur':
"Kami sangat membutuhkan menteri pendidikan dasar yang baru," kata Maimane.
Setelah berbagai kritik muncul di media sosial, Motshekga berusaha meluruskan ucapannya. Ia mengatakan pemerkosaan adalah tentang kekuasaan dan pemerintahnya bertujuan untuk mendidik anak laki-laki dalam menangani "hubungan kekuasaan antara pria dan wanita sejak usia muda".
"Mendidik pria tentang hubungan kekuasaan juga penting dalam perang melawan pemerkosaan," katanya.
"Oleh karena itu, komentar saya jangan sampai keluar dari konteks mendidik anak agar berkembang menjadi orang yang lebih baik," imbuhnya.