Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tidak mempermasalahkan meski Presiden Amerika Serikat Joe Biden belum juga menelepon dirinya sejak dilantik. Komentar itu disampaikan Duta Besar Israel untuk AS.
Seperti dilansir Reuters, Senin (15/2/2021) sikap Biden memunculkan spekulasi bahwa dirinya tidak senang dengan hubungan Netanyahu dengan pendahulunya, Donald Trump. Saat itu, Netanyahu langsung dihubungi oleh Trump dua hari setelah pelantikannya pada 2017 lalu.
"Perdana menteri tidak khawatir tentang kapan akan melakukan percakapan," Duta Besar Israel untuk AS, Gilad Erdan mengatakan pada acara Meet The Press di media N12. Dia mengatakan Biden memiliki masalah mendesak yang harus dihadapi, seperti pandemi Corona dan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap Biden menjadi sorotan lantaran belum juga menghubungi Netanyahu, berbeda dengan pendahulunya. Dalam pidato pertama tentang kebijakan-kebijakannya, Biden bahkan tidak menyebut Israel sama sekali saat dia berbicara tentang upayanya untuk memperkuat aliansi AS.
Pada hari Jumat (12/2), Gedung Putih membantah bahwa Biden dengan sengaja menghina Netanyahu karena tak kunjung meneleponnya sejak dilantik pada 20 Januari lalu. Ditegaskan bahwa kedua pemimpin itu akan segera saling berbincang.
Sejak dilantik, Biden sudah menghubungi sejumlah pemimpin negara-negara di dunia, termasuk pemimpin China, Meksiko, Inggris, India, Prancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia.
David Makovsky, mantan negosiator AS untuk Timur Tengah di Washington Institute for Near East Policy, mengatakan di Twitter jika Biden mulai menelepon para pemimpin Timur Tengah, Netanyahu kemungkinan akan menjadi yang pertama di antara mereka.
Simak video 'PM Israel Benjamin Mengaku Tak Bersalah, Gelombang Demo Tak Surut':