Rusia Desak Iran Tahan Diri Usai Produksi Logam Uranium

Rusia Desak Iran Tahan Diri Usai Produksi Logam Uranium

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Kamis, 11 Feb 2021 18:43 WIB
Nuklir Iran: Pemerintah umumkan rencana baru yang melanggar kesepakatan nuklir
Ilustrasi (Foto: BBC World)
Moskow -

Pemerintah Rusia mendesak Iran untuk menahan diri setelah mulai memproduksi logam uranium, yang melanggar batas yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir Teheran dengan negara-negara besar di dunia.

"Kami memahami logika tindakan mereka dan alasan yang mendorong Iran. Meskipun demikian, perlu untuk mengendalikan diri dan melakukan pendekatan yang bertanggung jawab," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti seperti dilansir AFP, Kamis (11/2/2021)

Sebelumnya, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina, Austria mengatakan bahwa mereka telah memverifikasi produksi 3,6 gram logam uranium di sebuah pabrik di Iran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesepakatan nuklir - yang dicapai pada 2015 antara Iran dengan Amerika Serikat, China, Rusia, Jerman, Prancis dan Inggris - berisi larangan 15 tahun untuk "memproduksi atau memperoleh logam plutonium atau uranium atau campurannya".

Bulan lalu, Iran mengatakan sedang meneliti produksi logam uranium, yang sangat sensitif karena logam uranium dapat digunakan sebagai komponen dalam senjata nuklir.

ADVERTISEMENT

Ryabkov mengatakan langkah Iran menunjukkan "tekad Teheran untuk tidak menyerah pada situasi saat ini," setelah memperingatkan bahwa waktu AS hampir habis untuk menyelamatkan perjanjian nuklir.

Pada 2018, mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi-sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Teheran.

Pengganti Trump, Biden, berusaha untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir tersebut, tetapi kedua belah pihak tampaknya memiliki kebuntuan mengenai siapa yang harus bertindak lebih dulu.

"Jika mereka ingin Iran kembali pada komitmennya ... Amerika Serikat harus sepenuhnya mencabut sanksi, dalam praktiknya dan bukan di atas kertas," kata pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei, Minggu (7/2).

Ketika Biden ditanyai hari itu juga apakah dia akan menghentikan sanksi untuk meyakinkan Iran agar kembali ke kesepakatan nuklir, Biden menjawab dengan tegas, "Tidak."

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads