Joe Biden Umumkan Satgas Khusus Pentagon Soal China

Joe Biden Umumkan Satgas Khusus Pentagon Soal China

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Kamis, 11 Feb 2021 10:21 WIB
US President Joe Biden speaks about the situation in Myanmar in the South Court Auditorium of the Eisenhower Executive Office Building in Washington, DC, on February 10, 2021. - Biden said Wednesday that the United States was taking actions against Myanmars military including freezing their access to US-based assets as he urged generals to relinquish power. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Presiden AS Joe Biden (Foto: AFP/SAUL LOEB)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu (10/2) waktu setempat mengumumkan pembentukan satuan tugas (satgas) khusus Departemen Pertahanan soal China dan memerintahkan peninjauan segera pendekatan strategis militer terhadap tantangan dari Beijing.

Seperti dilansir AFP, Kamis (11/2/2021) dalam kunjungan Biden ke Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, ia mengatakan peninjauan itu sangat penting "sehingga kita dapat memetakan jalur yang kuat ke depan pada masalah-masalah terkait China yang akan membutuhkan upaya seluruh-pemerintah."

"Kita perlu memenuhi tantangan yang semakin besar yang ditimbulkan oleh China untuk menjaga perdamaian dan mempertahankan kepentingan kita di Indo-Pasifik dan secara global," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satgas baru tersebut diberi waktu empat bulan untuk menghasilkan penilaian dan rekomendasi tentang strategi militer AS terhadap China, baik dalam teknologi, struktur dan postur pasukan, aliansi dan hubungan pertahanan bilateral dengan Beijing.

Dia mengatakan peninjauan Pentagon perlu didukung oleh partai politik dan Kongres, dan dari sekutu dan kemitraan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Begitulah cara kita menghadapi tantangan China dan memastikan rakyat Amerika memenangkan persaingan di masa depan," kata Biden.

Sebelumnya, Biden mengatakan akan mengantisipasi persaingan AS dengan China. Biden memperkirakan kedua negara akan saling bersaing ekstrem tapi bukan melakukan konflik.

"Saya sudah mengatakan selama ini, bahwa kita tidak perlu menghadapi konflik. Tapi akan ada persaingan ekstrem," kata Biden.

Simak juga video 'Joe Biden Beri Sanksi ke Militer Myanmar!':

[Gambas:Video 20detik]



"Saya tidak akan melakukannya seperti Donald Trump. Kita akan fokus pada aturan internasional," imbuhnya.

China dianggap sebagai musuh strategis nomor satu Amerika Serikat, dan tantangan utama di seluruh dunia.

"Kita juga akan secara langsung menghadapi tantangan yang ditimbulkan pada nilai-nilai kemakmuran, keamanan dan demokrasi kita oleh pesaing paling serius kita, China," cetus Biden dalam pidato yang disampaikan saat kunjungan pertamanya ke Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (4/2).

Diketahui bahwa selama era Trump, hubungan China dan AS merosot ke level terendah sejak terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara tahun 1979 silam. Kedua negara berselisih soal berbagai isu mulai dari perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong, Taiwan, dan Xinjiang, serta Laut China Selatan.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads