Jelang Pemakzulan, Jaksa: Trump Lakukan Kejahatan Konstitusional Menyedihkan

Jelang Pemakzulan, Jaksa: Trump Lakukan Kejahatan Konstitusional Menyedihkan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 09 Feb 2021 09:45 WIB
Donald Trump dalam pesan video terbaru yang direkam di Ruang Oval Gedung Putih (The White House via CNN)
Donald Trump (dok. The White House via CNN)
Washington DC -

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut telah melakukan 'kejahatan konstitusional paling menyedihkan' yang pernah dilakukan seorang Presiden AS saat menghasut pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol bulan lalu.

Hal itu disampaikan oleh anggota Kongres AS dari Partai Demokrat yang bertindak sebagai manajer atau 'jaksa' dalam sidang pemakzulan Trump yang dijadwalkan akan digelar pada Selasa (9/2) siang waktu setempat.

Seperti dilansir AFP, Selasa (9/2/2021), dalam argumen terakhir di hadapan 100 anggota Senat yang akan menjadi juri dalam sidang pemakzulan Trump, sembilan manajer pemakzulan dari DPR AS menegaskan kasus ini tidak boleh dibatalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengacara Trump mendorong pengguguran kasus dalam dokumen yang dirilis beberapa jam sebelumnya. Dokumen itu menyatakan Senat AS 'tidak memiliki yurisdiksi' untuk mengadili Trump, yang telah mengakhiri jabatannya pada 20 Januari lalu, karena dia bukan lagi presiden yang aktif menjabat.

Para manajer pemakzulan dari Partai Demokrat langsung menolak argumen itu dan menegaskan bahwa ada 'sangat banyak' bukti kejahatan tingkat tinggi dan pelanggaran ringan yang bisa dimakzulkan.

ADVERTISEMENT

"Hasutannya untuk pemberontakan terhadap pemerintah Amerika Serikat -- yang mengganggu transfer kekuasaan secara damai -- merupakan kejahatan konstitusional paling menyedihkan yang pernah dilakukan oleh seorang presiden," tegas manajer pemakzulan dari Partai Demokrat.

"Pasal pemakzulan dengan tepat menuduh adanya pelanggaran yang bisa dimakzulkan berdasarkan Konstitusi, tidak tunduk pada mosi untuk menggugurkan (kasus) dan berada dalam yurisdiksi Senat AS yang bertindak sebagai Pengadilan Pemakzulan," imbuh pernyataan mereka.

Simak juga video 'Biden Bebenah 'Kekacauan' Trump, Ubah Kebijakan Kesehatan':

[Gambas:Video 20detik]



Dokumen setebal lima halaman berisi argumen manajer pemakzulan itu disampaikan saat Partai Republik berupaya memastikan Trump bebas dari satu-satunya pasal pemakzulan yang diajukan, yakni penghasutan pemberontakan.

Ada juga tekanan yang meningkat untuk penyelesaian sidang pemakzulan yang cepat sehingga Senat bisa segera melanjutkan agenda legislatif yang menjadi prioritas, termasuk membahas paket bantuan virus Corona (COVID-19) yang diajukan Presiden Joe Biden.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads