Biden Tak Yakin Trump Akan Dinyatakan Bersalah di Sidang Pemakzulan

Biden Tak Yakin Trump Akan Dinyatakan Bersalah di Sidang Pemakzulan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 26 Jan 2021 11:01 WIB
Joe Biden dan Donald Trump (AP Photo)
Joe Biden dan Donald Trump (AP Photo)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengaku tak yakin jika mantan Presiden Donald Trump akan dinyatakan bersalah dalam sidang pemakzulan yang akan digelar mulai 8 Februari mendatang. Biden meyakini tidak ada cukup Senator Republikan yang akan memvoting untuk menyatakan Trump bersalah.

Seperti dilansir CNN, Selasa (26/1/2021), hal tersebut disampaikan Biden dalam wawancara terbaru dengan CNN di West Wing, Gedung Putih. Dalam wawancara singkat ini, Biden memberikan komentarnya yang paling luas soal pemakzulan Trump sejak dia menjabat.

Diakui Biden bahwa sidang pemakzulan Trump memang harus digelar, meskipun itu berpotensi mengganggu agenda legislatifnya dan penetapan anggota-anggota kabinetnya oleh Senat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir itu memang harus terjadi," ucap Biden merujuk pada sidang pemakzulan Trump.

"Dampaknya akan lebih buruk jika itu tidak terjadi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dengan posisi Partai Demokrat dan Partai Republik kini seimbang di Senat AS -- kedua partai sama-sama memiliki 50 Senator -- maka dibutuhkan dua pertiga suara mayoritas untuk menyatakan Trump bersalah atas pasal pemakzulan, yakni menghasut pemberontakan, agar dia bisa dimakzulkan sepenuhnya.

Itu berarti, dibutuhkan sedikitnya dukungan 17 Senator Republikan untuk membantu 50 Senator Demokrat dalam menyatakan Trump bersalah.

Tonton video 'DPR AS Kirim Berkas Dakwaan Pemakzulan Trump ke Senat':

[Gambas:Video 20detik]



Lebih lanjut, Biden menuturkan bahwa dirinya tidak meyakini akan ada 17 Senator Republikan yang memvoting Trump bersalah atas pasal pemakzulan. Dia menilai bahwa hasil sidang pemakzulan akan berbeda jika Trump masih memiliki sisa jabatan enam bulan.

"Senat telah berubah sejak saya berada di sana, tetap itu tidak berubah banyak," cetus Biden yang mantan Senator Delaware.

Awal bulan ini, Trump menjadi presiden pertama AS yang dua kali dimakzulkan oleh DPR AS. Dia dituduh menghasut pemberontakan terkait kerusuhan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari lalu, yang didalangi oleh para pendukungnya.

Pada Senin (25/1) waktu setempat, sembilan anggota DPR AS yang menjadi manajer pemakzulan telah menyerahkan pasal pemakzulan Trump kepada Senat AS. Prosesi seremonial ini menandai dimulainya proses sidang pemakzulan Trump.

Senat AS sebelumnya mengumumkan bahwa sidang pemakzulan Trump akan digelar mulai 8 Februari mendatang, setelah Partai Demokrat dan Partai Republik menyepakati penundaan selama dua pekan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads