Senat Amerika Serikat akan menunda sidang pemakzulan mantan Presiden Donald Trump dari Jumat (12/2) malam menjadi Sabtu (13/2) malam mendatang. Penundaan sehari ini dilakukan untuk menghormati permintaan pengacara Trump yang menjalankan Sabat Yahudi.
"Kami menghormati permintaan mereka dan tentu saja akan mengakomodasi itu," kata juru bicara Schumer Justin Goodman dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Senin (8/2/2021).
Pengacara Trump, David Schoen mengirim surat kepada Schumer dan para senator lainnya pada hari Selasa (2/2) meminta proses pemakzulan ditunda selama hari Sabat, yang berlangsung dari matahari terbenam pada hari Jumat hingga matahari terbenam pada hari Sabtu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penundaan satu hari tersebut menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persidangan.
Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali, di mana pada 13 Januari lalu, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui tuduhan bahwa dia menghasut pemberontakan di Capitol seminggu sebelumnya.
Pengacara Trump dan sebagian besar senator Republik telah menantang konstitusionalitas persidangan. Mereka mengatakan Senat tidak memiliki wewenang untuk menyidangkan kasus tersebut karena Trump telah meninggalkan jabatannya.
Trump telah menolak untuk bersaksi dalam persidangan pemakzulannya setelah dipanggil oleh jaksa penuntut DPR untuk memberikan bukti. Trump menyebut proses tersebut tidak konstitusional.
Pengacara Trump mencemooh pengajuan surat pemanggilan oleh jaksa penuntut DPR Jamie Raskin.
"Surat Anda hanya menegaskan apa yang diketahui semua orang: Anda tidak dapat membuktikan tuduhan Anda terhadap Trump," kata pengacara Bruce Castor dan David Schoen dalam jawaban surat tersebut.
Jaksa penuntut telah mendakwa sekitar 180 orang dalam serangan di gedung Capitol, menurut penghitungan oleh Program Universitas George Washington tentang ekstremisme, dan ratusan orang lainnya sedang diselidiki.
Mayoritas dua pertiga dari 100 anggota Senat harus mendukung dakwaan untuk menghukum Trump, yang berarti 17 anggota senat partai Republik harus bergabung dengan 50 anggota partai Demokrat.