Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman melakukan kunjungan pertamanya ke Iran pada Minggu (7/2) waktu setempat. Kedatangan Martin Griffiths untuk membahas terkait perang Yaman.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (8/2/2021) Griffiths dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dan pejabat lainnya. Kunjungan yang dijadwalkan selama dua hari itu akan merundingkan solusi politik atas konflik antara pemberontak Houthi dan Yaman, yang sudah berlangsung hampir enam tahun.
Kedatangan Griffiths dilakukan hanya beberapa hari setelah Presiden Joe Biden mengumumkan Amerika Serikat akan mengakhiri dukungannya, termasuk penjualan senjata, atas perang koalisi pimpinan Arab Saudi melawan Houthi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah itu disambut baik oleh banyak warga Yaman dan berharap perubahan kebijakan tersebut dapat mengarah ke kesepakatan damai antar pihak yang berselisih.
'Prioritas langsung' Griffiths di Teheran adalah untuk mendorong gencatan senjata nasional, langkah-langkah kemanusiaan dan dimulainya kembali proses politik. Kunjungan tersebut sudah direncanakan jauh sebelum pengumuman Biden mengakhiri dukungan pada koalisi Saudi, kata juru bicara Griffiths, Ismini Palla.
Houthi telah merebut ibu kota, Sanaa, dan sebagian besar wilayah utara Yaman pada tahun 2014. Arab Saudi, bersama dengan Uni Emirat Arab dan negara-negara kawasan Teluk lainnya, kemudian melancarkan serangan-serangan udara untuk mengusir Houthi dan memulihkan pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.
Negara-negara Arab, para ahli negara Barat dan PBB menuduh Iran memberikan dukungan militer dan politik kepada kelompok pemberontak Houthi. Namun, Teheran telah lama membantah tuduhan tersebut, meskipun ada sejumlah bukti yang memperlihatkannya.
Perang di Yaman dilaporkan telah menewaskan sekitar 130.000 orang, termasuk lebih dari 13.000 warga sipil yang tewas dalam serangan-serangan udara, dan menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan.
Simak juga video 'Beri Peringatan ke Biden, Israel Siapkan Rencana Serang Iran':