Pengiriman pertama 88 liter bahan aktif untuk pembuatan vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba di Brasil pada hari Sabtu (6/2). Pengiriman dari China ini dilakukan untuk mempercepat program vaksinasi yang bermasalah.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (7/2/2021) dengan pasokan itu, pusat biomedis Fiocruz dapat mulai memproduksi 2,8 juta dosis vaksin COVID-19. Pusat yang didanai pemerintah federal itu mengharapkan untuk menerima lebih banyak bahan bulan ini untuk membuat total 15 juta dosis vaksin.
Produksi vaksin Fiocruz, yang semula dijadwalkan untuk mulai pada bulan Desember, harus mengulur waktu akibat ditundanya pengiriman pasokan dari China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vaksin AstraZeneca Plc adalah pilar utama program inokulasi nasional Brasil dan pemerintah federal telah memesan bahan aktif untuk membuat hingga 100 juta dosis vaksin.
Untuk mulai menginokulasi 210 juta penduduknya, Brasil pada awalnya mengandalkan vaksin China yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd dan 2 juta dosis AstraZeneca siap pakai yang diimpor dari India bulan lalu.
Pada Jumat (5/2) Pfizer Inc mengajukan permohonan persetujuan vaksin COVID-19 di Brazil. Ini adalah vaksin kedua yang diajukan untuk pendaftaran di Brasil setelah AstraZeneca mengajukan permohonan pada 29 Januari.
Presiden Jair Bolsonaro, yang mengatakan dia tidak akan melakukan vaksin, berada di bawah tekanan akibat lambat dan tidak meratanya peluncuran vaksin di Brasil sehingga negara itu menghadapi gelombang infeksi kedua COVID-19.
Bolsonaro menyebut virus itu sebagai 'flu kecil' namun negaranya harus menghadapi peningkatan angka kasus COVID-19 dimana negara itu berada dalam urutan kedua kasus mematikan yang telah menewaskan lebih dari 231.000 orang.
Institut biomedis Butantan Sao Paulo mengatakan pada hari Sabtu (6/2) pihaknya telah mulai menyelesaikan 8,6 juta dosis vaksin Sinovac yang disebut Coronavac dari bahan-bahan yang tiba dari China pada hari Rabu (3/2). Butantan mengatakan pihaknya mengharapkan untuk menerima pasokan bahan lain untuk menambah 8,7 juta dosis vaksin COVID-19.
(izt/gbr)