Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyampaikan keprihatinan atas terjadinya kudeta militer di Myanmar kepada para duta besar di negara-negara ASEAN.
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (5/2/2021). Gedung Putih dalam pernyataannya menyebutkan bahwa, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengungkapkan "keprihatinan mendalam" Presiden Joe Biden atas kudeta Myanmar dalam panggilan telepon dengan para Dubes ASEAN.
Dalam panggilan telepon tersebut, Sullivan juga menyatakan penghargaan atas "perhatian negara-negara ASEAN terhadap krisis ini", dan pentingnya dukungan regional untuk "pemulihan segera demokrasi Burma (Myanmar)," kata Gedung Putih dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam panggilan telepon pada Rabu (3/2) malam waktu setempat, Sullivan juga menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk memperluas keterlibatan AS dengan ASEAN.
Sullivan dan para duta besar ASEAN juga membahas peluang peningkatan kerja sama dalam memerangi perubahan iklim, menangani pandemi COVID-19 dan mempromosikan pemulihan ekonomi, memajukan keamanan maritim, mendorong hubungan antar masyarakat, serta pentingnya sentralitas ASEAN.
ASEAN, di mana Myanmar menjadi anggotanya, awal pekan ini mengatakan terus mengamati perkembangan Myanmar.
Militer Myanmar pada hari Senin (1/2) merebut kekuasaan dalam kudeta terhadap pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis. Militer menuduh adanya kecurangan pemilu pada bulan November 2020 lalu yang dimenangkan dengan mudah oleh partai Suu Kyi.
Simak juga Video "Respons Kudeta Myanmar, Dewan Keamanan PBB Serukan Pembebasan Suu Kyi":
Militer Myanmar telah mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun dan menyatakan akan mengadakan pemilihan umum baru setelah tuduhan tersebut ditangani.
Dalam pernyataannya, Brunei yang kini memegang posisi ketua ASEAN, mengatakan "Kami mendorong upaya dialog, rekonsiliasi dan kembali ke keadaan normal sesuai dengan kemauan dan kepentingan rakyat Myanmar."
"Kami tegaskan kembali bahwa stabilitas politik di negara-negara anggota ASEAN sangat penting untuk mencapai Komunitas ASEAN yang damai, stabil dan sejahtera," imbuh Brunei dalam pernyataannya.