Kanada Masukkan 'Proud Boys' ke Daftar Teroris Usai Serbuan Capitol AS

Kanada Masukkan 'Proud Boys' ke Daftar Teroris Usai Serbuan Capitol AS

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Kamis, 04 Feb 2021 14:42 WIB
Otoritas penegak hukum Amerika Serikat meningkatkan pengamanan menjelang pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden, pada 20 Januari 2021. Peningkatan keamanan ini dilakukan pasca massa pendukung Donald Trump menyerbu Gedung Parlemen AS, Capitol, dan membuat kerusuhan.
penjagaan gedung Capitol AS (Foto: AP/Ted S. Warren)
Ottawa -

Pemerintah Kanada memasukkan kelompok sayap kanan Proud Boys dalam daftar teroris pada Rabu (3/1) waktu setempat, setelah menyebut mereka menimbulkan ancaman keamanan dan memainkan "peran penting" dalam serbuan bulan lalu ke gedung Capitol, Amerika Serikat yang menewaskan lima orang.

Dilansir dari Reuters, Kamis (4/2/2021) meski Proud Boys tidak pernah melancarkan serangan di Kanada, Menteri Keamanan Publik Kanada Bill Blair mengatakan bahwa pasukan intelijen domestik semakin mengkhawatirkan kelompok tersebut.

"Telah terjadi peningkatan kekerasan yang serius dan mengkhawatirkan - bukan hanya retorika tetapi aktivitas dan perencanaan - dan itulah mengapa kami menanggapinya seperti yang kami lakukan hari ini," kata Blair dalam konferensi pers. Dia tidak menjelaskan lebih detil soal Proud Boys.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan keputusan ini maka aset-aset kelompok itu sekarang dapat dibekukan oleh bank dan lembaga keuangan, dan warga Kanada yang menangani aset kelompok terorisme dikategorikan sebagai kejahatan. Siapa pun yang tergabung dalam kelompok itu tidak bisa memasuki Kanada.

Pendiri Proud Boys, Gavin McInnes, adalah orang Kanada yang tinggal di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Otoritas AS telah mendakwa beberapa anggota Proud Boys sehubungan dengan serbuan di gedung Capitol AS pada 6 Januari lalu.

Pemerintah Kanada juga memasukkan 12 kelompok lain ke dalam daftar entitas teroris - tiga kelompok neo-Nazi, delapan organisasi yang disebut berafiliasi dengan al Qaeda dan ISIS, serta Hizbul Mujahideen, sebuah kelompok Kashmir.

Blair mengatakan badan intelijen Kanada telah bekerja selama berbulan-bulan, bahkan dalam beberapa kasus bertahun-tahun, mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk membuat daftar kelompok teroris tersebut.

"Kanada tidak akan mentolerir tindakan kekerasan ideologis, agama atau bermotif politik," tegas Blair.

Saksikan juga 'Tragedi Capitol, Trump akan Hadapi Sidang Pemakzulan Jilid II':

[Gambas:Video 20detik]



Didirikan pada tahun 2016, Proud Boys dimulai sebagai organisasi yang memprotes kebenaran politik dan kendala yang dirasakan pada maskulinitas di Amerika Serikat dan Kanada, dan tumbuh menjadi kelompok yang merangkul perkelahian jalanan.

"Daftar tersebut kemungkinan akan mendapatkan sejumlah tanggapan soal anggota Proud Boys," kata Jessica Davis, mantan analis intelijen senior Badan Intelijen Keamanan Kanada.

"Untuk beberapa individu ini mungkin memiliki efek peredam ... Namun, mungkin ada beberapa anggota inti yang akan semakin diradikalisasi," kata Davis, presiden Insight Threat Intelligence.

"Sulit untuk mengatakan berapa banyak anggota Proud Boys yang ada di Kanada," kata Evan Balgord, direktur eksekutif Anti-Hate Network of Canada.

Grup itu sendiri tidak memiliki aset keuangan utama, sejauh yang diketahui Balgord.

"Langkah tersebut menggarisbawahi keprihatinan konstitusional tentang kemampuan pemerintah Kanada untuk menunjuk sebuah kelompok sebagai entitas teroris," kata Leah West, seorang profesor keamanan nasional di Universitas Carleton Ottawa dan mantan pengacara di Departemen Kehakiman Kanada.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads