Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa negara itu telah melakukan ekspor masker hingga lebih dari 220 miliar masker pada tahun 2020. Jumlah itu setara dengan hampir 40 masker per orang di luar China karena permintaan masker meningkat di masa pandemi.
Dilansir dari AFP, Jumat (29/1/2021) sejak pandemi, jumlah ekspor bernilai miliaran dolar AS itu telah menjadi pendorong penting bagi perekonomian China yang sempat terganggu akibat kemunculan virus Corona.
Pada hari Jumat 929/1), Wakil Menteri Perdagangan Qian Keming mengatakan kepada wartawan bahwa selain masker, China mengekspor 2,3 miliar unit alat pelindung dan satu miliar alat tes COVID-19 pada tahun 2020 lalu. Ekspor ini disebut memberikan kontribusi penting untuk perang global melawan pandemi Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengiriman masker saja bernilai 340 miliar yuan (US$ 52,6 miliar)," kata seorang pejabat Bea Cukai awal bulan ini.
"(Volume) itu setara dengan menyediakan hampir 40 masker untuk setiap orang di dunia di luar China," kata juru bicara Bea Cukai Li Kuiwen.
China, negara yang pertama kali menjadi awal mula kemunculan COVID-19 pada akhir 2019, juga menjadi negara pertama yang bangkit kembali. Kebangkitan China dilakukan setelah memberlakukan lockdown ketat dan langkah-langkah pengendalian virus.
Meski begitu, pejabat Kementerian Perdagangan Chu Shijia menambahkan bahwa China masih menghadapi lingkungan yang "parah dan kompleks" dalam perdagangan dan investasi luar negeri tahun ini.