Pemerintah China memperingatkan agar penyelidikan asal-usul virus Corona (COVID-19) yang dilakukan tim pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak dipolitisir. Peringatan ini ditujukan untuk Amerika Serikat (AS) saat misi tim WHO yang diawasi ketat itu dimulai pekan ini.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Kamis (28/1/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, dalam konferensi pers menyerukan agar para pakar WHO bisa bekerja bebas dari 'campur tangan politik'.
"Setiap tindakan penuh prasangka, spekulasi negatif, atau bahkan upaya mempolitisasi interpretasi (pelacakan asal virus) merupakan tindakan tidak pantas dan akan memicu campur tangan tidak diperlukan terhadap kerja sama ilmiah kelompok pakar internasional WHO di China," cetus Zhao dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melacak asal-usul virus merupakan persoalan ilmiah yang kompleks dan harus dipelajari oleh para ilmuwan dengan penelitian ilmiah internasional dan kerja sama dalam skala global," imbuhnya.
Zhao menekankan bahwa tujuan penyelidikan WHO itu adalah 'mempromosikan pemahaman soal virus, hewan yang menjadi inang dan rute penularannya, agar kita bisa lebih baik dalam mencegah kemungkinan risiko dan merespons krisis kesehatan masyarakat serupa di masa depan'.
Lebih lanjut, Zhao menyerukan AS untuk bekerja dengan China 'secara bertanggung jawab' agar tim pakar WHO 'bisa melakukan pelacakan dan penelitian ilmiah tanpa intervensi dari faktor politik'.
"Hormati fakta dan sains, hormati kerja keras tim pakar.. internasional WHO," ucapnya, sembari menyerukan agar para pakar WHO bekerja 'bebas dari campur tangan politik'.
Sebelumnya, tim pakar WHO dilaporkan telah menyelesaikan karantina selama 14 hari dan diperbolehkan meninggalkan tempat karantina di Wuhan, China, untuk memulai misi penyelidikan asal-usul virus Corona.
Sebanyak 13 orang anggota tim WHO tampak meninggalkan hotel tempat karantina dan menaiki bus pada Kamis (28/1) sore waktu setempat.
Di antara tempat-tempat yang mungkin mereka kunjungi adalah Pasar Seafood Huanan, yang terkait dengan banyak kasus pertama Corona di Wuhan, serta lembaga penelitian dan rumah sakit yang merawat pasien di puncak wabah ini.