Beijing Ingatkan Biden: Mengekang China adalah 'Mission Impossible'

Beijing Ingatkan Biden: Mengekang China adalah 'Mission Impossible'

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 29 Jan 2021 12:56 WIB
Tensi AS-China meninggi, AS menahan tiga orang ilmuwan militer China terkait kecurangan visa
Ilustrasi (dok. BBC World)
Beijing -

Kementerian Pertahanan China memperingatkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, bahwa setiap upaya untuk mengekang China akan menjadi 'misi yang mustahil' atau 'mission impossible'. Peringatan itu dilontarkan saat pemerintahan Biden tengah berupaya menyusun aliansi melawan China.

Seperti dilansir AFP, Jumat (29/1/2021), ketegangan militer antara China dan AS semakin memburuk di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, yang mengadopsi sikap agresif terhadap titik-titik konflik kawasan seperti Taiwan dan Laut China Selatan.

China pada saat yang sama mengucurkan miliaran dolar AS untuk membenahi militernya. Hal ini sejalan dengan ambisi Presiden Xi Jinping untuk mengubah Tentara Pembebasan Rakyat menjadi kekuatan tempur 'kelas dunia' yang sepenuhnya dimodernisasi pada tahun 2050 nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fakta-fakta menunjukkan bahwa mengekang China adalah misi yang mustahil, dan hanya akan memperburuk situasi untuk Anda sendiri," ucap juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, memberi peringatan kepada AS dalam pernyataan pada Kamis (28/1) waktu setempat.

Wu menyebut bahwa 'hubungan militer China-AS saat ini berada pada titik awal bersejarah yang baru' dengan kedatangan pemerintahan Biden. Dia mendesak AS untuk mengadopsi 'mentalitas non-konfrontatif, saling menghormati, sama-sama menguntungkan'.

ADVERTISEMENT

Ketegangan antara dua negara tidak menunjukkan tanda-tanda mereda di bawah pemerintahan Biden, yang mengerahkan kapal induk dan kapal perang AS ke perairan Laut China Selatan pada akhir pekan lalu.

Pekan ini, AS berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara Asia, dengan Biden menegaskan kembali 'komitmen teguh' pemerintahannya untuk membela Jepang, termasuk dalam isu sengketa Pulau Senkaku yang juga diklaim China.

simak juga video 'Biden Bebenah 'Kekacauan' Trump, Ubah Kebijakan Kesehatan':

[Gambas:Video 20detik]



Menteri Pertahanan AS yang baru, Lloyd Austin III, juga membahas ancaman keamanan kawasan dalam panggilan telepon terbaru dengan sekutu-sekutunya di Korea Selatan, Australia, dan India -- dua negara terakhir memiliki hubungan yang memburuk dengan China.

Merespons hal itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, pada Kamis (28/1) waktu setempat mengecam aliansi keamanan AS-Jepang sebagai 'peninggalan Perang Dingin'.

Zhao juga menyatakan bahwa sengketa di Laut China Selatan harus diselesaikan antara 'negara-negara yang terlibat langsung' dan bukan oleh negara yang ada di luar kawasan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads