Uni Eropa Kaji Sanksi ke Rusia Atas Penangkapan Ribuan Demonstran Navalny

Uni Eropa Kaji Sanksi ke Rusia Atas Penangkapan Ribuan Demonstran Navalny

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 25 Jan 2021 18:12 WIB
Police officers detain a man dressed in a horned, fur hat, and holding Russian flag during a protest against the jailing of opposition leader Alexei Navalny in Moscow, Russia, Saturday, Jan. 23, 2021. Russian police on Saturday arrested hundreds of protesters who took to the streets in temperatures as low as minus-50 C (minus-58 F) to demand the release of Alexei Navalny, the countrys top opposition figure. (AP Photo/Pavel Golovkin)
Penangkapan 3.300 Demonstran di Rusia (Foto: AP/Pavel Golovkin)
Sebelumnya, di pusat kota Moskow pada hari Sabtu (23/1) waktu setempat, wartawan Reuters memperkirakan hingga 40.000 orang telah berkumpul dalam salah satu demonstrasi terbesar selama bertahun-tahun di negara itu. Dalam aksi demo itu, polisi terlihat menahan orang-orang secara kasar, memasukkan mereka ke dalam van terdekat.

Jerman dan Prancis, sebagai kekuatan utama Uni Eropa, akan menjadi pusat penentuan apakah blok itu akan melanjutkan langkah-langkah hukuman terhadap Rusia.

Navalny mengatakan Putin berada di balik aksi keracunannya pada Agustus lalu, namun hal itu ditolak Kremlin. Kremlin mengatakan tidak melihat bukti bahwa Navalny diracun, dan tidak akan mengindahkan seruan beberapa negara Barat untuk menjatuhkan sanksi atas penahanan Navalny karena kasusnya adalah masalah domestik.


(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads