Senat Amerika Serikat (AS) meloloskan penunjukan Avril Haines sebagai Direktur Intelijen Nasional di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Haines menjadi anggota pertama kabinet Biden yang lolos penetapan Senat AS.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (21/1/2021), voting yang digelar Senat AS pada Rabu (20/1) waktu setempat menunjukkan 84 Senator menyetujui penunjukan Haines dan 10 Senator lainnya menolak. Mereka yang menolak seluruh merupakan Senator Partai Republik.
Namun diketahui bahwa baik pimpinan Partai Demokrat dan Partai Republik dalam Senat AS memuji penunjukan Haines.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para Senator Republikan yang menolak Haines merupakan Senator yang diketahui memiliki ambisi kepemimpinan partai, seperti Senator Ted Cruz dari Texas dan Senator Josh Hawley dari Missouri.
Senator Marco Rubio dari Partai Republik menyatakan bahwa: "Musuh kita tidak akan berdiam dan menunggu pemerintahan baru untuk menduduki posisi penting, dan saya senang rekan-rekan saya di Senat bergabung dengan saya segera dalam mengonfirmasi Direktur Haines untuk jabatan penting ini."
Senator Virginia, Mark Warner, dari Partai Demokrat yang akan menjabat Komisi Intelijen Senat AS juga memuji Haines.
"Setelah secara sengaja dirongrong selama empat tahun, Komunitas Intelijen berhak mendapatkan pemimpin yang kuat, yang disetujui Senat, untuk memimpin dan menyegarkannya kembali," cetusnya.
Simak video 'Perpecahan Politik Usai Pilpres, Joe Biden: Kita Harus Akhiri Ini':
Dalam sidang penetapan oleh Komisi Intelijen Senat AS pada Selasa (19/1) waktu setempat, Haines menyatakan bahwa AS harus mengambil 'posisi agresif' terhadap ancaman yang diberikan oleh China.
Dia juga menyatakan bahwa panel Biden telah mengindikasikan AS harus mencari cara untuk menindak penyerang siber dalam serangan peretasan terbaru via SolarWinds, yang dikaitkan dengan Rusia, terhadap lembaga pemerintahan dan bisnis AS. Rusia telah membantah terlibat serangan siber itu.
Penetapan Haines ini, menurut CNN, melanjutkan preseden Senat AS dalam mengonfirmasi anggota kabinet pada hari presiden baru dilantik, meskipun Biden mendapatkan penetapan lebih sedikit calon anggota kabinet dibanding pendahulunya.
Senat mengonfirmasi dua anggota kabinet pada era Presiden Donald Trump, dan bahkan lebih banyak anggota kabinet pada era Presiden Barack Obama dan Presiden George W Bush.
Selain Haines, Janey Yellen dari Departemen Keuangan akan menjadi calon selanjutnya yang mungkin disetujui Senat AS, namun masih diperlukan kesepakatan untuk menggelar voting untuk penetapan calon anggota kabinet.