Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte mengatakan pemerintahannya telah mengundurkan diri akibat skandal subsidi anak. Skandal ini berawal saat para orang tua dituduh melakukan penipuan.
Seperti dikutip dari AFP, Jumat (15/1/2021), sejumlah orang tua terpaksa membayar kembali sejumlah uang dan berujung pada hancurnya perekonomian mereka. Beberapa dari mereka juga menjadi sasaran penyelidikan karena kewarganegaraan ganda.
Pengunduran diri itu disampaikan Rutte pada konferensi pers setelah pertemuan krisis kabinet koalisi empat partainya di Den Haag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rutte yang berkuasa sejak 2010 merupakan salah satu pemimpin terlama di Eropa. Dia mengakui sistem yang dibuatnya itu salah.
"Supremasi hukum harus melindungi warganya dari pemerintah yang sangat kuat, dan di sini hal itu menjadi sangat salah," kata dia.
Meski demikian, Rutte mengatakan kabinetnya masih tetap mengambil peran 'pengurus' sampai pemungutan suara 17 Maret. Dan, melakukan sejumlah kepentingan negara.
Adapun pemerintahannya tetap berjuang melawan pandemi Corona.
"Perjuangan kami melawan virus corona terus berlanjut," kata Rutte.