Malaysia Ada Kemungkinan Tak Jadi Gunakan Vaksin Sinovac

Malaysia Ada Kemungkinan Tak Jadi Gunakan Vaksin Sinovac

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 15 Jan 2021 17:15 WIB
Brasil Tangguhkan Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac Buatan Cina
Ilustrasi (DW News)
Kuala Lumpur -

Otoritas Malaysia menyatakan ada kemungkinan untuk tidak jadi melakukan pengadaan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Sinovac. Hal ini bisa terjadi jika pemerintah Malaysia tidak puas dengan keamanan dan kemanjuran vaksin buatan China tersebut.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Jumat (15/1/2021), Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia, Khairy Jamaluddin, dalam pernyataannya menuturkan bahwa pengadaan vaksin apapun harus mendapat persetujuan Badan Regulasi Farmasi Nasional (NPRA).

"Jika kami tidak puas dengan keamanan dan kemanjurannya, kami tidak akan melanjutkan pengadaan," tegas Khairy dalam pernyataan via Twitter pada Rabu (13/1) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data klinis terbaru untuk Sinovac baru saja dirilis. Kami akan meninjau datanya dan memutuskan," imbuhnya.

Pernyataan Khairy itu menanggapi berita soal hasil uji klinis vaksin Sinovac di Brasil yang menunjukkan kemanjurannya 50,4 persen.

ADVERTISEMENT

"Itulah mengapa strategi kita adalah portofolio vaksin. Untuk memastikan kita memiliki pasokan yang cukup dan untuk mengurangi masalah terkait regulasi dan manufaktur," terangnya.

"Membeli lebih dari satu sumber. Ditambah fakta bahwa tidak ada pabrik yang bisa menyediakan semua kebutuhan kita. Sama seperti kebanyakan negara," ucap Khairy dalam pernyataannya.

Malaysia menjadi salah satu negara yang memesan vaksin Sinovac dari China. Khairy menjelaskan bahwa pemerintah Malaysia akan membayar lebih sedikit untuk vaksin Sinovac karena proses pembotolan akan dilakukan di wilayah Malaysia.

Selain Brasil, uji klinis vaksin Sinovac juga dilakukan di Turki dan Indonesia. Otoritas Turki menuturkan bahwa hasil uji klinis vaksin Sinovac di wilayahnya menunjukkan kemanjuran 91,25 persen, sedangkan di Indonesia menunjukkan kemanjuran 65,3 persen.

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin, menuturkan pada awal pekan ini bahwa agar Malaysia mencapai herd immunity, sekitar 60 persen hingga 70 persen atau antara 20-23 juta warga Malaysia harus divaksin Corona.

NPRA sejauh ini telah memberikan izin bersyarat untuk vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech, dengan pemerintah Malaysia mengumumkan tahun lalu bahwa pihaknya akan mendapatkan 12,8 juta dosis vaksin tersebut.

Malaysia juga diketahui menandatangani perjanjian pengadaan 6,4 juta dosis vaksin Corona buatan AstraZeneca-Oxford dan saat ini tengah dalam perundingan dengan Cansino dari China dan Gamaleya dari Rusia.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads