Donald Trump Akui Pikul Tanggung Jawab Atas Rusuh di Capitol

Donald Trump Akui Pikul Tanggung Jawab Atas Rusuh di Capitol

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 12 Jan 2021 14:27 WIB
President Donald Trump addresses the crowd at a rally for U.S. Senators Kelly Loeffler, R-Ga., and David Perdue, R-Ga., who are both facing runoff elections Saturday, Dec. 5, 2020, in Valdosta, Ga. (AP Photo/Ben Gray)
Donald Trump (dok. AP Photo/Ben Gray)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengakui dirinya memikul 'sejumlah tanggung jawab' atas kerusuhan di Gedung Capitol AS, pekan lalu. Kerusuhan itu didalangi para pendukung Trump yang memprotes sidang pengesahan kemenangan Presiden terpilih AS, Joe Biden, dalam pilpres.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/1/2021), hal itu diungkapkan dua sumber yang memahami pernyataan Ketua Minoritas DPR AS, Kevin McCarthy, kepada para anggota parlemen dari Partai Republik pada Senin (11/1) waktu setempat.

Menurut dua sumber itu, McCarthy yang meyakini Trump bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut, telah membagikan informasi detail soal percakapan telepon antara dirinya dengan Trump. Informasi itu disampaikan McCarthy kepada politikus Partai Republik yang terbelah usai rusuh di Gedung Capitol AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya telah sangat jelas kepada presiden. Dia memikul tanggung jawab atas perkataan dan tindakannya," tutur McCarthy kepada sesama anggota parlemen dari Partai Republik, seperti dikutip salah satu sumber.

"Saya bertanya secara pribadi kepadanya hari ini, apakah dia bertanggung jawab atas apa yang terjadi, apakah dia merasa buruk atas apa yang terjadi. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia memiliki sejumlah tanggung jawab atas apa yang terjadi," ungkap McCarthy merujuk pada Trump.

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (6/1) pekan lalu, ribuan pendukung Trump menggelar aksi memprotes pengesahan kemenangan Biden yang sedang digelar di Gedung Capitol AS. Ratusan orang di antaranya kemudian nekat menyerbu dan masuk tanpa izin ke dalam Gedung Capitol AS. Di dalam gedung yang menjadi kantor parlemen AS itu, para pendukung Trump memicu kerusuhan dan mengacak-acak kantor-kantor di dalamnya.

Akibat penyerbuan itu, para anggota parlemen AS terpaksa dievakuasi dan bersembunyi di tempat aman. Sedikitnya lima orang, termasuk satu polisi, tewas dalam kerusuhan itu.

Simak video 'Ada Potensi Rusuh, Biden Siap Disumpah di Halaman Capitol AS':

[Gambas:Video 20detik]



Aksi penyerbuan itu terjadi setelah Trump, melalui pidatonya, mendorong para pendukungnya untuk bergerak ke Gedung Capitol dan terus melontarkan tuduhan keliru soal kecurangan pilpres AS 2020.

Usai kerusuhan terjadi dan memicu kecaman banyak pihak, Trump awalnya menolak untuk ikut mengecamnya. Dia justru berulang kali melontarkan klaim soal kecurangan pilpres dan malah menyebut pendukungnya yang terlibat kerusuhan sebagai orang-orang yang 'sangat spesial'.

Sehari usai kerusuhan, Trump dalam pernyataan via video menyebut penyerbuan itu sebagai 'serangan mengerikan' dan berjanji akan mengupayakan transfer kekuasaan yang lancar, meskipun dia tetap tidak mengakui kekalahannya dari Biden.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads