Aksi protes Irak gagal tahun lalu karena pandemi COVID-19 dan tindakan keras yang menewaskan hampir 600 orang dan menyebabkan sekitar 30.000 luka-luka.
Namun penculikan, pembunuhan yang ditargetkan, dan penangkapan para pemimpin aksi protes terus berlanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan tuntutan diakhirinya korupsi politik, pengunjuk rasa menginginkan pekerjaan dan peningkatan layanan publik.
Namun kemampuan negara untuk membiayai tuntutan ini terhambat oleh krisis ekonomi, termasuk defisit fiskal.
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini