Geger Rapat Dipimpin Kim Jong-Un dengan Ribuan Orang Tak Bermasker

Round-Up

Geger Rapat Dipimpin Kim Jong-Un dengan Ribuan Orang Tak Bermasker

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 06 Jan 2021 21:33 WIB
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un attends a ruling party congress in Pyongyang, North Korea Tuesday, Jan. 5, 2021. Kim opened its first Workers’ Party Congress in five years with an admission of policy failures and a vow to lay out new developmental goals, state media reported Wednesday. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Kim Jong Un saat memimpin Kongres Partai Buruh (Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Pyongyang -

Korea Utara (Korut) kembali membuat geger. Korea Utara membuat geger lantaran menggelar rapat yang dihadiri ribuan orang tanpa menggunakan masker.

Dilansir CNN, Rabu (6/1/2021), gelaran rapat yang dipimpin langsung oleh Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un merupakan Kongres Partai Buruh. Setidaknya, ada 5 ribu orang yang diperkirakan hadir dalam acara politik langka yang seharusnya hanya digelar setiap lima tahun sekali itu.

Kongres Partai Buruh itu digelar pada Selasa (5/1) waktu setempat. Kongres itu tampak digelar di dalam ruangan di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), dengan para peserta yang duduk berdekatan tanpa memakai masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak bisa diverifikasi secara independen apakah pemakaian masker diwajibkan dalam kongres partai tersebut. Namun foto-foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) menunjukkan orang-orang yang hadir tidak memakai masker saat berada di dalam ruangan rapat.

Dari sudut pandang propaganda, foto-foto para hadirin di dalam ruangan tanpa masker itu cukup masuk akal. Korut sejauh ini mengklaim tidak mendeteksi satu pun kasus Corona di wilayahnya, sehingga menggelar rapat tingkat tinggi tanpa mewajibkan pemakaian masker dinilai menjadi cara untuk memperkuat klaim itu.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, pada dasarnya, tidak ada satu negara pun yang percaya Korut terhindar dari pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 86 juta orang dan menewaskan nyaris 2 juta orang di seluruh dunia. Apalagi rezim Kim Jong Un sebelumnya mengakui bahaya virus Corona dan berupaya keras mencegah penyebarannya.

Nyaris seluruh perjalanan ke Korut dihentikan segera setelah virus Corona terdeteksi di China setahun lalu. Perjalanan domestik di Korut juga dibatasi secara ketat.

Media-media Korut secara rutin mempublikasikan artikel yang mengingatkan rakyat soal pentingnya operasi darurat anti-epidemi. Rezim Korut juga dilaporkan mengeksekusi mati dua orang yang tidak mematuhi aturan terkait Covid-19, termasuk seorang pejabat bea cukai yang tidak mematuhi langkah pencegahan Corona saat mengimpor barang dari China.

Para pakar juga mempercayai Korut memberlakukan langkah-langkah waspada. Sebab, Korut dinilai memahami bahwa infrastruktur layanan kesehatannya yang buruk tidak akan mampu menghadapi wabah besar COVID-19.

Dengan adanya langkah waspada itu, foto-foto hadirin duduk berdekatan tanpa masker dalam Kongres Partai Buruh Korut semakin memancing pertanyaan. Mungkin Korut meyakini langkah pengamanan yang diterapkan cukup baik untuk memungkinkan para peserta kongres tidak memakai masker di dalam ruangan.

Kongres Partai Buruh Korut memang merupakan acara langka dan unik yang tidak bisa ditunda oleh Korut, mengingat kongres tahun ini merupakan yang ke-8 yang digelar di negara ini dan yang ke-2 saat Kim Jong-Un berkuasa.

Namun tetap saja protokol kesehatan di tengah pandemi Corona perlu diterapkan untuk acara sebesar itu. Jika hanya satu dari 5 ribu orang yang datang dari berbagai wilayah Korut untuk menghadiri kongres partai itu ternyata terinfeksi COVID-19 dan menular, maka berarti Kim Jong Un baru saja membuka pertemuan politik penting yang juga menjadi acara super-spreader.

Halaman 2 dari 2
(mae/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads